Didesak Kirim Senjata ke Donbass, Ini Jawaban Kremlin

Kamis, 27 Januari 2022 - 22:53 WIB
loading...
Didesak Kirim Senjata ke Donbass, Ini Jawaban Kremlin
Pemerintah Rusia di desak untuk mengirimkan senjata ke Donbass, Ukraina. Foto/New York Times
A A A
MOSKOW - Kremlin mengatakan permintaan dari anggota parlemen tinggi dari partai pemerintah Rusia untuk mengirimkan peralatan militer ke Donbass menunjukkan betapa seriusnya negara itu menangani krisis melintasi perbatasan di Ukraina .

Kelompok politisi berpengaruh berpendapat itu adalah tanggapan yang diperlukan atas pengiriman senjata yang baru-baru ini dikirimkan oleh negara-negara Barat ke Kiev.

Sebelumnya Vladimir Vasilyev, pemimpin parlemen dari partai Rusia Bersatu, membuat permintaan itu dalam sebuah pernyataan.

“Kami memahami bahwa mereka memompa Ukraina dengan sistem rudal, peluncur granat, dan pasokan lainnya,” katanya.

“Ada juga instruktur di sana untuk melatih mereka bagaimana menggunakan peralatan ini. Ini adalah bahaya besar. Ini adalah persiapan untuk aksi militer, dan tidak ada yang lain. Aksi militer terhadap penduduk damai yang tinggal di sana,” imbuhnya.



“Kami telah menunggu lama untuk keputusan yang masuk akal untuk menang di Washington, tetapi ini tidak terjadi,” lanjutnya.

“Kami hanya mendengar tentang sanksi, dan tentang senjata yang dikirim ke zona konflik,” katanya.

Anggota parlemen Rusia itu membandingkan situasi di Ukraina dengan Nazisme dan mengatakan bahwa itu mengingatkan pada Stepan Bandera, pemimpin nasionalis sayap kanan Ukraina yang organisasinya membantai ribuan orang Polandia dan Yahudi pada 1940-an.

“Kami tidak bisa menerima ini,” tegasnya.

Vasilyev mengatakan bahwa Partai Rusia Bersatu prihatin dengan nasib warga Rusia di Republik Rakyat Donetsk dan Republik Rakyat Lugansk, wilayah yang memisahkan diri dari Ukraina setelah Maidan 2014, ketika protes massa menggulingkan mantan presiden Viktor Yanukovych.

Kelompok separatis di sana terlibat perang saudara dengan Ukraina sejak itu, dan Kiev menuduh Moskow membantu mereka untuk menyulut konflik, yang dibantah oleh Kremlin.



“Kami telah sampai pada pemahaman bahwa kami tidak dapat meninggalkan orang-orang menurut kehendak rezim di Kiev,” Vasilyev menyimpulkan.

Kata-katanya mendapat dukungan Andrey Turchak, pemimpin Partai Rusia Bersatu lainnya, dalam sebuah penampilan di saluran TV pemerintah Russia-24. Turchak berpendapat bahwa NATO, blok militer pimpinan Amerika Serikat (AS), telah mempersenjatai Ukraina.

“Saya pikir dalam kondisi ini Rusia harus memberi Republik Rakyat Donetsk dan Lugansk bantuan yang diperlukan, dalam bentuk berbagai jenis persenjataan, untuk meningkatkan kemampuan pertahanan mereka,” katanya.

Menanggapi desakan itu, Sekretaris Pers Kremlin Dmitry Peskov mengatakan permintaan Partai Rusia Bersatu untuk bantuan militer ke Donbass akan menjadi sesuatu yang baru.

Namun Peskov bersikeras bahwa Moskow sebelumnya tidak mengirim senjata ke wilayah tersebut, meskipun ada tuduhan dari Barat.

"Presiden Putin memahami betapa sensitifnya masalah ini bagi Rusia Bersatu," lanjut Peskov.

"Tapi saat ini dia tidak memiliki tanggapan atas inisiatif tersebut," imbuhnya seperti dilansir dari Russia Today, Kamis (27/1/2022).



Para pemimpin Ukraina dan Barat telah memperingatkan selama berbulan-bulan bahwa mereka khawatir bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sedang merencanakan invasi ke Ukraina, yang telah dibantah oleh Kremlin.

Sementara itu Moskow telah meminta jaminan tertulis bahwa NATO tidak akan berekspansi ke Ukraina atau Georgia, sebuah kesepakatan yang menurut para perunding AS tidak mungkin tercapai.

(ian)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1084 seconds (0.1#10.140)