PM Selandia Baru Batal Nikah Gara-gara Wabah Varian Omicron

Minggu, 23 Januari 2022 - 14:21 WIB
loading...
PM Selandia Baru Batal...
Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern membatalkan pernikahannya setelah mengumumkan pembatasan baru COVID-19. Foto/BBC
A A A
WELLINGTON - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru Jacinda Ardern membatalkan pernikahannya setelah mengumumkan pembatasan baru COVID-19 .

Seluruh Selandia Baru kini ditempatkan di bawah tingkat pembatasan COVID-19 tertinggi setelah wabah varian Omicron . Pembatasan itu termasuk batas 100 orang yang divaksinasi dalam sebuah acara dan mengenakan masker di toko-toko dan transportasi umum.

New Zealand Herald melaporkan tempat dan acara perhotelan dalam ruangan akan dibatasi kapasitasnya menjadi 100 orang yang divaksinasi atau 25 jika tiket vaksin tidak digunakan. Ini juga termasuk gym dan acara pernikahan.

Siswa termasuk kelas empat ke atas akan diminta untuk memakai masker di sekolah.



Selandia Baru sendiri telah mencatat 15.104 kasus COVID-19 dan 52 kematian.

Ardern mengkonfirmasi kepada wartawan pada Minggu (23/1/2022) bahwa pernikahannya dengan pembawa acara televisi Clarke Gayford tidak akan dilanjutkan.

"Saya tidak berbeda dengan, berani saya katakan, ribuan warga Selandia Baru lainnya yang memiliki dampak yang jauh lebih dahsyat yang dirasakan oleh pandemi, yang paling menyedihkan adalah ketidakmampuan untuk bersama orang yang dicintai kadang-kadang ketika mereka sakit parah," kata Ardern.

"Itu akan jauh, jauh melampaui kesedihan yang saya alami," tambahnya seperti dilansir dari BBC.



Pembatasan baru mulai berlaku pada Minggu tengah malam waktu setempat.

Itu terjadi setelah sembilan kasus Omicron dikonfirmasi.

Sebuah keluarga yang menghadiri pernikahan di Auckland dinyatakan positif setelah pulang ke Pulau Selatan. Seorang pramugari juga tertular virus tersebut. Para pejabat mengatakan tingkat penularan komunitas dari kelompok itu diperkirakan akan tinggi.

Selandia Baru telah beroperasi di bawah aturan COVID-19 yang ketat sejak awal pandemi, memungkinkannya untuk menekan kematian seminimal mungkin. Selandia Baru adalah salah satu negara pertama di dunia yang menutup perbatasannya dan menghentikan wabah sebelumnya dengan penguncian.



Tetapi sejak munculnya varian Delta, Ardern telah beralih dari strategi eliminasi total COVID-19 ke tingkat vaksinasi yang lebih tinggi dan memperlakukan virus sebagai endemik.

Diperkirakan bahwa sekitar 94% populasi Selandia Baru yang berusia di atas 12 tahun telah divaksinasi lengkap dan 56% di antaranya telah mendapatkan booster.

Tahun lalu, negara itu mengumumkan rencana untuk membuka kembali perbatasan sebagai bagian dari pembukaan kembali secara bertahap. Wisatawan asing akan menjadi kelompok terakhir yang diberikan izin masuk ke negara itu, mulai 30 April.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2545 seconds (0.1#10.140)