Blinken: Korea Utara Coba Cari Perhatian Lewat Peluncuran Rudal

Sabtu, 15 Januari 2022 - 15:47 WIB
loading...
Blinken: Korea Utara...
Blinken: Korea Utara coba cari perhatian lewat peluncuran rudal. FOTO/Reuters
A A A
WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Antony Blinken mengatakan, Korea Utara (Korut) mungkin mencari perhatian dengan peluncuran misilnya. Menurut Blinken, aktivitas Korut itu mengganggu stabilitas.

Diplomat top AS itu memperbaharui seruan agar Korut duduk untuk melakukan pembicaraan dengan AS, yang menurutnya tidak mengandung "niat bermusuhan" terhadap rezim Kim Jong-un.



"Saya pikir, beberapa di antaranya adalah upaya Korut untuk mendapatkan perhatian. Itu dilakukan di masa lalu; mungkin akan terus melakukan itu," kata Blinken dalam wawancara televisi dengan MSNBC, seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (14/1/2022).

“Tes Korea Utara sangat tidak stabil, berbahaya, dan bertentangan dengan seluruh resolusi Dewan Keamanan PBB," lanjut Blinken.

Sebelumnya, media pemerintah Korut melaporkan pada Rabu, bahwa Jong-un secara pribadi mengawasi peluncuran rudal hipersonik yang sukses. Ini adalah peluncuran kedua oleh negara bersenjata nuklir itu dalam waktu kurang dari seminggu.



Segera setelah peluncuran itu, Washington mengumumkan sanksi terhadap lima warga Korut yang terkait dengan program rudal balistik. Langkah ini memicu tuduhan dari juru bicara Kementerian Luar Negeri Korut di Pyongyang bahwa hal itu "secara sengaja meningkatkan" situasi.

“Jika AS mengadopsi sikap konfrontatif seperti itu, DPRK (Korut) akan dipaksa untuk mengambil reaksi yang lebih kuat dan pasti terhadapnya," kata juru bicara itu dalam komentar yang disiarkan oleh kantor berita negara Korut, KCNA.



Diplomasi antara kedua negara terhenti sejak Jong-un mengadakan tiga pertemuan dengan mantan presiden AS Donald Trump, yang mengambil pendekatan pribadi yang luar biasa terhadap diplomasi.

Pembicaraan Trump tidak menghasilkan kesepakatan yang langgeng dan Korea Utara belum menunjukkan minat pada tawaran keterlibatan tingkat rendah oleh Presiden Joe Biden.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1968 seconds (0.1#10.140)