Presiden Kazakhstan Tunjuk Beberapa Menteri Penting di Pemerintahan Baru
loading...
A
A
A
NURSULTAN - Beberapa menteri penting dalam pemerintahan baru Kazakhstan , termasuk menteri energi, telah diangkat setelah kerusuhan besar melanda negara itu.
Unjuk rasa besar-besaran digelar untuk menolak kenaikan harga bahan bakar pada awal 2022. Pengangkatan para menteri baru itu berdasarkan dekrit presiden yang dirilis pada Selasa (11/1/2022).
"Untuk menunjuk Bolat Achkulakov ... menteri energi Kazakhstan," ungkap keputusan itu, seperti dikutip oleh kantor kepresidenan Kazakhstan.
Achkulakov sebelumnya adalah direktur pelaksana Dana Kesejahteraan Nasional "Samruk-Kazyna."
Menteri Pertahanan Murat Bektanov, Menteri Dalam Negeri Erlan Turgumbaev dan Menteri Luar Negeri Mukhtar Tileuberdi mempertahankan jabatan mereka.
Saat unjuk rasa pecah, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat nasional, efektif hingga 19 Januari. Kini situasi di negara itu berangsur stabil sehingga bantuan pasukan asing dapat ditarik dari Kazakhstan.
Presiden Tokayev mengatakan penarikan kontingen penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), yang dikirim ke negara itu untuk memulihkan ketertiban, akan dimulai dalam dua hari dan akan memakan waktu tidak lebih dari 10 hari.
Unjuk rasa besar-besaran digelar untuk menolak kenaikan harga bahan bakar pada awal 2022. Pengangkatan para menteri baru itu berdasarkan dekrit presiden yang dirilis pada Selasa (11/1/2022).
"Untuk menunjuk Bolat Achkulakov ... menteri energi Kazakhstan," ungkap keputusan itu, seperti dikutip oleh kantor kepresidenan Kazakhstan.
Achkulakov sebelumnya adalah direktur pelaksana Dana Kesejahteraan Nasional "Samruk-Kazyna."
Menteri Pertahanan Murat Bektanov, Menteri Dalam Negeri Erlan Turgumbaev dan Menteri Luar Negeri Mukhtar Tileuberdi mempertahankan jabatan mereka.
Saat unjuk rasa pecah, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat nasional, efektif hingga 19 Januari. Kini situasi di negara itu berangsur stabil sehingga bantuan pasukan asing dapat ditarik dari Kazakhstan.
Presiden Tokayev mengatakan penarikan kontingen penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), yang dikirim ke negara itu untuk memulihkan ketertiban, akan dimulai dalam dua hari dan akan memakan waktu tidak lebih dari 10 hari.