Presiden Kazakhstan Tunjuk Beberapa Menteri Penting di Pemerintahan Baru

Selasa, 11 Januari 2022 - 21:46 WIB
loading...
Presiden Kazakhstan...
Warga melintasi bangkai mobil yang terbakar akibat kerusuhan di Almaty, Kazakhstan, 6 Januari 2022. Foto/REUTERS
A A A
NURSULTAN - Beberapa menteri penting dalam pemerintahan baru Kazakhstan , termasuk menteri energi, telah diangkat setelah kerusuhan besar melanda negara itu.

Unjuk rasa besar-besaran digelar untuk menolak kenaikan harga bahan bakar pada awal 2022. Pengangkatan para menteri baru itu berdasarkan dekrit presiden yang dirilis pada Selasa (11/1/2022).

"Untuk menunjuk Bolat Achkulakov ... menteri energi Kazakhstan," ungkap keputusan itu, seperti dikutip oleh kantor kepresidenan Kazakhstan.



Achkulakov sebelumnya adalah direktur pelaksana Dana Kesejahteraan Nasional "Samruk-Kazyna."



Menteri Pertahanan Murat Bektanov, Menteri Dalam Negeri Erlan Turgumbaev dan Menteri Luar Negeri Mukhtar Tileuberdi mempertahankan jabatan mereka.



Saat unjuk rasa pecah, Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengumumkan keadaan darurat nasional, efektif hingga 19 Januari. Kini situasi di negara itu berangsur stabil sehingga bantuan pasukan asing dapat ditarik dari Kazakhstan.

Presiden Tokayev mengatakan penarikan kontingen penjaga perdamaian Organisasi Perjanjian Keamanan Kolektif (CSTO), yang dikirim ke negara itu untuk memulihkan ketertiban, akan dimulai dalam dua hari dan akan memakan waktu tidak lebih dari 10 hari.

“Misi utama pasukan perdamaian CSTO telah berhasil diselesaikan, dalam dua hari penarikan bertahap kontingen penjaga perdamaian bersatu CSTO akan dimulai. Proses penarikan kontingen akan memakan waktu tidak lebih dari 10 hari,” ungkap Tokayev.

Kazakhstan telah meminta CSTO mengirim pasukan bantuan penjaga perdamaian, dengan alasan hukum karena kendali atas Almaty bisa saja hilang.

"Rencana serangan terhadap Kazakhstan mencakup sejumlah aspek yang berbeda ... Karena itu adalah agresi bersenjata dari terorisme internasional, Kazakhstan secara hukum mengajukan banding kepada mitranya dalam Perjanjian Keamanan Kolektif dengan permintaan mengirim kontingen penjaga perdamaian .. Kami bisa benar-benar kehilangan kendali atas Almaty," ungkap Tokayev kepada anggota parlemen.

Selain itu, dia mengatakan bahwa fase akut dari operasi kontrateroris di Kazakhstan umumnya telah berlalu. Dia mencatat situasinya stabil di semua wilayah.

Presiden menambahkan bahwa perang teroris dilancarkan terhadap negara itu. "Perang teroris dilancarkan terhadap negara kita. Musuh menunjukkan kekejaman yang ekstrem dan kesiapan untuk mengambil langkah apa pun,” ujar dia.

“Mereka menabur ketakutan di antara penduduk untuk menekan, bahkan dengan gagasan perlawanan. Rencana serangan terhadap Kazakhstan mencakup sejumlah serangan pada aspek yang berbeda: militer, politik, ideologis, disinformasi, dan lainnya," papar Tokayev kepada anggota parlemen.

(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1848 seconds (0.1#10.140)