China Ledek Intel Inggris via Parodi James Bond, Bos MI6 Malah Berterima Kasih
loading...
A
A
A
BEIJING - Media pemerintah China , Xinhua, meledek intelijen Inggris dengan membuat video parodi "James Bond". Namun, kepala mata-mata MI6 justru berterima kasih dengan ledekan tersebut.
Kepala MI6 Richard Moore bererima kasih ke media pemerintah China, yang menurutnya, telah memberikan publisitas gratis kepada agensinya.
Videp parodi berjudul "No Time to Die Laughing" menampilkan James Bond yang dikenal sebagai Agen 0.07 MI6 sedang mendiskusikan fiksasi agensi tersebut pada China sebagai “prioritas utama”. Namun, adegan itu dikemas sebagai lelucon yang diramaikan dengan bunyi tertawa.
Moore berterima kasih kepada Xinhua atas ketertarikannya pada MI6. "Serta publisitas gratis yang tak terduga," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Jumat (7/1/2022).
Moore juga membagikan tautan ke pidato hawkish yang dia sampaikan di International Institute for Strategic Studies November lalu, di mana dia menjuluki Beijing sebagai "prioritas tunggal terbesar" untuk agen mata-mata, yang tampaknya memberikan inspirasi untuk sindiran tersebut.
“Ini bukan hanya tentang mampu memahami China dan pengambilan keputusan China. Kita harus dapat beroperasi tanpa terdeteksi sebagai badan intelijen rahasia di mana pun dalam jaringan pengawasan di seluruh dunia,” kata Moore pada saat itu, mengecam Beijing sebagai “negara otoriter”.
Pertama kali diterbitkan awal pekan ini, video parodi itu juga mengambil gambar di Amerika Serikat. Video itu dengan bercanda menyoroti aparat mata-mata global yang dibuat oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika, serta perlakuan kasar terhadap whistleblower dan jurnalis seperti Edward Snowden dan Julian Assange.
Dari 17 badan intelijen utama Washington, belum ada yang mengomentari video tersebut atau berterima kasih kepada China atas sorotan seperti yang dilakukan Moore.
Parodi itu berlanjut untuk membela raksasa telekomunikasi China; Huawei, dari tuduhan bahwa ia mengawasi pelanggannya menggunakan "back doors" rahasia, di mana "Agen 0.06" dalam parodi tersebut menyebut gagasan itu "omong kosong".
Sementara mantan penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien sebelumnya mengeklaim Washington memiliki bukti bahwa Huawei dapat mengakses informasi sensitif dan pribadi pada perangkat pengguna.
Kepala MI6 Richard Moore bererima kasih ke media pemerintah China, yang menurutnya, telah memberikan publisitas gratis kepada agensinya.
Videp parodi berjudul "No Time to Die Laughing" menampilkan James Bond yang dikenal sebagai Agen 0.07 MI6 sedang mendiskusikan fiksasi agensi tersebut pada China sebagai “prioritas utama”. Namun, adegan itu dikemas sebagai lelucon yang diramaikan dengan bunyi tertawa.
Moore berterima kasih kepada Xinhua atas ketertarikannya pada MI6. "Serta publisitas gratis yang tak terduga," ujarnya, seperti dikutip Russia Today, Jumat (7/1/2022).
Moore juga membagikan tautan ke pidato hawkish yang dia sampaikan di International Institute for Strategic Studies November lalu, di mana dia menjuluki Beijing sebagai "prioritas tunggal terbesar" untuk agen mata-mata, yang tampaknya memberikan inspirasi untuk sindiran tersebut.
“Ini bukan hanya tentang mampu memahami China dan pengambilan keputusan China. Kita harus dapat beroperasi tanpa terdeteksi sebagai badan intelijen rahasia di mana pun dalam jaringan pengawasan di seluruh dunia,” kata Moore pada saat itu, mengecam Beijing sebagai “negara otoriter”.
Pertama kali diterbitkan awal pekan ini, video parodi itu juga mengambil gambar di Amerika Serikat. Video itu dengan bercanda menyoroti aparat mata-mata global yang dibuat oleh Badan Keamanan Nasional (NSA) Amerika, serta perlakuan kasar terhadap whistleblower dan jurnalis seperti Edward Snowden dan Julian Assange.
Dari 17 badan intelijen utama Washington, belum ada yang mengomentari video tersebut atau berterima kasih kepada China atas sorotan seperti yang dilakukan Moore.
Parodi itu berlanjut untuk membela raksasa telekomunikasi China; Huawei, dari tuduhan bahwa ia mengawasi pelanggannya menggunakan "back doors" rahasia, di mana "Agen 0.06" dalam parodi tersebut menyebut gagasan itu "omong kosong".
Sementara mantan penasihat keamanan nasional AS Robert O'Brien sebelumnya mengeklaim Washington memiliki bukti bahwa Huawei dapat mengakses informasi sensitif dan pribadi pada perangkat pengguna.
(min)