Pesawat Ukraina Ditembak Jatuh Iran, Keluarga Dapat Kompensasi

Selasa, 04 Januari 2022 - 19:42 WIB
loading...
Pesawat Ukraina Ditembak...
Keluarga korban pesawat Ukraine International Airlines yang ditembak jatuh Iran mendapatkan kompensasi Rp1,2 triliun. Foto/Times of Israel
A A A
ONTARIO - Pengadilan Kanada telah memberikan kompensasi sebesar USD84 juta atau sekitar Rp1,2 triliun kepada enam keluarga korban yang tewas ketika pasukan Iran menembak jatuh pesawat Ukraine International Airlines di dekat Teheran pada awal 2020.

Mark Arnold, pengacara para korban, mengumumkan putusan pada hari Senin, bersumpah untuk mengejar aset Iran di Kanada dan luar negeri untuk mendapatkan putusan. Hakim Edward Belobaba dari Pengadilan Tinggi Ontario telah mengeluarkan putusan dalam penilaian default pada 31 Desember seperti dilansir dari Al Jazeera, Selasa (4/1/2022).

Pasukan Iran menembak jatuh pesawat terbang komersil dengan nomor penerbangan PS752 setelah lepas landas dari Bandara Internasional Imam Khomeini Teheran pada 8 Januari 2020. Peristiwa itu menewaskan 176 orang di dalamnya, termasuk 55 warga negara Kanada dan 30 penduduk tetap.



Pemerintah Iran menyalahkan insiden itu pada "human error", dengan mengatakan bahwa pesawat itu dikira sebagai target musuh dalam sebuah kesalahan fatal.

Beberapa jam sebelum pesawat itu ditembak jatuh, militer Iran menembakkan rudal ke pasukan Amerika Serikat (AS) di Irak sebagai pembalasan atas pembunuhan Jenderal top Iran Qassem Soleimani oleh serangan AS yang diperintahkan oleh Presiden Donald Trump saat itu.

Setelah kecelakaan itu, negara-negara korban macam Kanada, Ukraina, Inggris, Swedia dan Afghanistan bersatu untuk meminta jawaban dan akuntabilitas di bawah bendera International Coordination and Response Group.

Tetapi bulan lalu, kelompok itu menyatakan frustrasi dengan Iran, menuduh Teheran tidak menunjukkan minat untuk mematuhi kewajiban hukum internasionalnya.

Kelompok tersebut menetapkan batas waktu 5 Januari bagi Iran untuk mengkonfirmasi apakah mereka bersedia terlibat dalam negosiasi dengan Kelompok Koordinasi.



"Setelah itu kita harus berasumsi bahwa upaya lebih lanjut untuk menegosiasikan reparasi dengan Iran adalah sia-sia,” kata kelompok tersebut.

Pada bulan Mei, pengadilan Kanada memasukkan putusan default yang menuduh Iran sengaja menjatuhkan pesawat dalam apa yang disebutnya "tindakan terorisme." Putusan ini memicu kemarahan Teheran, menyebutnya "memalukan".

“Semua orang tahu bahwa pengadilan Kanada pada dasarnya tidak memenuhi syarat untuk mengadili kecelakaan penerbangan ini atau potensi kelalaian dalam sebuah insiden yang berada di luar wilayah dan yurisdiksi Kanada,” kata Kementerian Luar Negeri Iran saat itu.

Pada akhir 2020, pemerintah Iran mengumumkan akan mengalokasikan USD150 ribu untuk setiap keluarga korban.

Pemerintah biasanya dilindungi dari tuntutan hukum perdata di luar negeri, tetapi undang-undang Kanada tahun 2012 membatasi kekebalan hukum negara terhadap negara asing pendukung terorisme, termasuk Iran.



Keputusan pekan lalu kemungkinan akan memperdalam ketegangan antara Kanada dan Iran.

Kanada menutup kedutaannya di Teheran dan mengusir diplomat Iran dari Ottawa pada 2012. Kanada menggambarkan Iran sebagai ancaman paling signifikan bagi perdamaian dan keamanan global di dunia.

Iran menanggapinya dengan menyebut pemerintahan Perdana Menteri Kanada saat itu, Stephen Harper, sebagai "ekstremis".

Baru-baru ini, Iran menuduh Kanada mempolitisir tanggapan atas jatuhnya pesawat PS752.

“Pejabat Kanada telah melakukan intervensi yang paling tidak beralasan sejak hari pertama dan telah mencoba untuk mencegah jalur alami masalah ini diklarifikasi,” kata juru bicara kementerian luar negeri Iran pada Desember 2020.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1977 seconds (0.1#10.140)