Merudal Pesawat Ukraina, Iran Salahkan Operator Rudal dan Radar

Kamis, 18 Maret 2021 - 11:05 WIB
loading...
Merudal Pesawat Ukraina,...
Seorang anggota tim penyelamat berjalan di sekitar puing-puing penerbangan Ukraine International Airlines tak lama setelah ditembak jatuh oleh rudal Iran di dekat Teheran, 8 Januari 2020. Foto/Nazanin Tabatabaee/WANA via REUTERS
A A A
TEHERAN - Badan Penerbangan Sipil Iran , dalam laporan akhir, menyalahkan radar dan operator sistem pertahanan rudal atas penembakan pesawat penumpang Ukraina pada Januari 2020. Tragedi itu menewaskan 176 orang di dalam pesawat.

Laporan akhir badan itu dirilis hari Rabu, sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (18/3/2021). Radar disalahkan karena dianggap tidak sejajar.

Baca Juga: Iran Merudal Pesawat Ukraina: Bantah Dulu, Akui Kemudian.....

Kementerian Luar Negeri Ukraina mengkritik laporan itu, menyebutnya sebagai upaya sinis oleh otoritas Republik Islam Iran untuk menutupi alasan sebenarnya atas tragedi itu, yang diduga disengaja.

"Pesawat itu diidentifikasi sebagai target musuh karena kesalahan oleh operator [sistem] pertahanan udara...dekat Teheran dan dua rudal ditembakkan ke arahnya," bunyi laporan akhir Badan Penerbangan Sipil Iran dalam situsnya.

"Operasi penerbangan tidak memiliki peran dalam menciptakan kesalahan pada baterai pertahanan udara," lanjut laporan itu.

Korps Garda Revolusi Iran menembak jatuh penerbangan Ukraine International Airlines pada 8 Januari 2020 tak lama setelah lepas landas dari Bandara Teheran.

Baca Juga: Anggota Parlemen Iran Puji IRGC Merudal Pesawat Ukraina 176 Tewas

Pemerintah Iran kemudian menyatakan bahwa penembakan itu adalah "kesalahan yang menghancurkan" oleh pasukannya yang sangat waspada selama konfrontasi regional dengan Amerika Serikat.

Iran gelisah tentang kemungkinan serangan balik Amerika setelah menembakkan banyak rudal ke pangkalan Irak yang menampung pasukan AS sebagai pembalasan atas pembunuhan komandan militernya yang paling kuat, Qassem Soleimani, dalam serangan pesawat nirawak AS di bandara Baghdad.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2275 seconds (0.1#10.140)