Rudal Hipersonik China Diklaim Mampu Jatuhkan Jet Siluman F-22 AS dalam Hitungan Detik
loading...
A
A
A
BEIJING - Pakar militer Beijing mengeklaim bahwa rudal hipersonik yang dikembangkan China mampu menembak jatuh jet tempur siluman F-22 Raptor Amerika Serikat (AS) dalam hitungan detik.
Beijing diketahui telah melakukan serangkain tes senjata hipersoniknya pada 2021 lalu yang telah mengejutkan Amerika. Pemerintah Beijing tidak terlalu membesar-besarkan peristiwa itu dengan menyatakannya sebagai uji coba kendaraan antariksa biasa.
Mengutip Profesor Wang Xing dari Air Force Engineering University di China, EurAsian Times pada Senin (3/1/2022) melaporkan bahwa senjata hipersonik berpotensi digunakan untuk melawan pesawat siluman seperti F-22 dan F-35 Amerika. Menurut profesor tersebut, misil hipersonik China dilengkapi pendeteksi panas yang membuat teknologi siluman pesawat AS akan menjadi tidak berguna.
"Dalam pertempuran jarak dekat, teknologi siluman berlebihan, dan tidak ada pesawat siluman yang bisa menyembunyikan diri setelah meluncurkan rudal atau menjatuhkan bom," kata Wang.
"Sebuah senjata hipersonik yang dikerahkan oleh sistem pertahanan udara berbasis darat China dapat mengejar F-22–yang bisa pulang dengan kecepatan lebih dari dua kali kecepatan suara setelah meluncurkan serangan–dalam hitungan detik," ujarnya.
Menurut para peneliti dari program homing inframerah hipersonik National University of Defense Technology, mereka telah memproduksi senjata hipersonik generasi berikutnya dengan kemajuan pelacak inframerah.
Senjata seperti itu, kata mereka, mungkin tidak dimiliki militer AS hingga tahun 2025.
Menurut mereka, kemampuan "mencari panas" memungkinkan rudal hipersonik China untuk menargetkan hampir semua target dengan akurasi dan kecepatan yang luar biasa, termasuk pesawat tempur siluman, kapal induk, dan bahkan kendaraan yang bergerak di jalan.
Menurut penelitian mereka yang dikutip oleh South China Morning Post, ilmuwan utama Profesor Yi Shihe mengeklaim dalam makalah ilmiah yang diterbitkan bulan lalu bahwa China telah membuat "serangkaian terobosan teknologi inti yang terbukti efektif dalam pengujian".
Beijing diketahui telah melakukan serangkain tes senjata hipersoniknya pada 2021 lalu yang telah mengejutkan Amerika. Pemerintah Beijing tidak terlalu membesar-besarkan peristiwa itu dengan menyatakannya sebagai uji coba kendaraan antariksa biasa.
Mengutip Profesor Wang Xing dari Air Force Engineering University di China, EurAsian Times pada Senin (3/1/2022) melaporkan bahwa senjata hipersonik berpotensi digunakan untuk melawan pesawat siluman seperti F-22 dan F-35 Amerika. Menurut profesor tersebut, misil hipersonik China dilengkapi pendeteksi panas yang membuat teknologi siluman pesawat AS akan menjadi tidak berguna.
"Dalam pertempuran jarak dekat, teknologi siluman berlebihan, dan tidak ada pesawat siluman yang bisa menyembunyikan diri setelah meluncurkan rudal atau menjatuhkan bom," kata Wang.
"Sebuah senjata hipersonik yang dikerahkan oleh sistem pertahanan udara berbasis darat China dapat mengejar F-22–yang bisa pulang dengan kecepatan lebih dari dua kali kecepatan suara setelah meluncurkan serangan–dalam hitungan detik," ujarnya.
Menurut para peneliti dari program homing inframerah hipersonik National University of Defense Technology, mereka telah memproduksi senjata hipersonik generasi berikutnya dengan kemajuan pelacak inframerah.
Senjata seperti itu, kata mereka, mungkin tidak dimiliki militer AS hingga tahun 2025.
Menurut mereka, kemampuan "mencari panas" memungkinkan rudal hipersonik China untuk menargetkan hampir semua target dengan akurasi dan kecepatan yang luar biasa, termasuk pesawat tempur siluman, kapal induk, dan bahkan kendaraan yang bergerak di jalan.
Menurut penelitian mereka yang dikutip oleh South China Morning Post, ilmuwan utama Profesor Yi Shihe mengeklaim dalam makalah ilmiah yang diterbitkan bulan lalu bahwa China telah membuat "serangkaian terobosan teknologi inti yang terbukti efektif dalam pengujian".