PM Jepang: 2022 Akan Jadi Tahun Puncak Diplomasi
loading...
A
A
A
TOKYO - Perdana Menteri Jepang , Fumio Kishida mengatakan, bahwa ia akan memfokuskan kembali upayanya pada kebijakan luar negeri dan berjanji menjadikan 2022 sebagai tahun diplomasi . Hal itu ia ungkapkan dalam pernyataan Tahun Baru.
"Penanganan masalah diplomatik dan keamanan yang cekatan dan pembentukan pemerintahan yang stabil sangat penting, karena situasi internasional di sekitar kita menjadi semakin sulit dan kompleks," kata Kishida, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (1/1/2022).
Dia menambahkan bahwa penekanan kuat pada cita-cita universal, serta upaya untuk menyelesaikan masalah global dan melindungi kehidupan rakyat akan menjadi tiga prinsip panduan dari apa yang disebutnya "diplomasi realisme untuk era baru".
Kishida, seorang mantan Menteri Luar Negeri yang menjabat sebagai Perdana Menteri pada bulan Oktober, membanggakan dirinya dalam keterampilan diplomatik. Kishida telah berbicara tentang harapannya untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedini mungkin.
Namun, upaya pemerintah AS untuk meloloskan undang-undang sosial berskala besar membuat pertemuan itu tidak terjadi pada tahun 2021 seperti yang diharapkan Kishida pada awalnya.
Dalam pernyataan Tahun Baru, Kishida juga berjanji untuk memprioritaskan penanganan pandemi COVID-19 karena Jepang melihat penyebaran varian Omicron, dan mengejar upayanya untuk menutup kesenjangan kekayaan dan menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dengan menciptakan "kapitalisme tipe baru".
"Penanganan masalah diplomatik dan keamanan yang cekatan dan pembentukan pemerintahan yang stabil sangat penting, karena situasi internasional di sekitar kita menjadi semakin sulit dan kompleks," kata Kishida, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (1/1/2022).
Dia menambahkan bahwa penekanan kuat pada cita-cita universal, serta upaya untuk menyelesaikan masalah global dan melindungi kehidupan rakyat akan menjadi tiga prinsip panduan dari apa yang disebutnya "diplomasi realisme untuk era baru".
Kishida, seorang mantan Menteri Luar Negeri yang menjabat sebagai Perdana Menteri pada bulan Oktober, membanggakan dirinya dalam keterampilan diplomatik. Kishida telah berbicara tentang harapannya untuk mengadakan pertemuan puncak dengan Presiden Amerika Serikat Joe Biden sedini mungkin.
Namun, upaya pemerintah AS untuk meloloskan undang-undang sosial berskala besar membuat pertemuan itu tidak terjadi pada tahun 2021 seperti yang diharapkan Kishida pada awalnya.
Dalam pernyataan Tahun Baru, Kishida juga berjanji untuk memprioritaskan penanganan pandemi COVID-19 karena Jepang melihat penyebaran varian Omicron, dan mengejar upayanya untuk menutup kesenjangan kekayaan dan menciptakan ekonomi yang berkelanjutan dengan menciptakan "kapitalisme tipe baru".
(esn)