Rusia Bentuk Resimen Pasukan Terjun Payung Baru di Krimea

Rabu, 29 Desember 2021 - 16:38 WIB
loading...
Rusia Bentuk Resimen Pasukan Terjun Payung Baru di Krimea
Pasukan terjung payung Rusia. FOTO/mil.ru
A A A
MOSKOW - Sebuah resimen pasukan terjun payung baru militer Rusia telah dibentuk di Krimea. Hal itu diungkapkan Komandan Pasukan Lintas Udara Rusia, Andrey Serdyukov, Rabu (29/12/2021).

“Dua resimen serangan udara telah dibentuk di Pskov dan Krimea sebagai bagian dari divisi serangan udara untuk memperkuat potensi tempur Angkatan Bersenjata kami di barat dan selatan negara itu,” kata Serdyukov kepada surat kabar Kementerian Pertahanan Krasnaya Zvezda.



Kementerian Pertahanan Rusia melaporkan pada bulan November bahwa resimen serangan udara ketiga akan dibentuk dalam Divisi Lintas Udara Novorossiysk pada 1 Desember. Resimen tersebut akan dibentuk berdasarkan rencana untuk mengubah unit serangan udara penjaga terpisah Kamyshin, demikian disebutkan.

Sebelumnya, Divisi Serangan Udara ke-76 (Pskov) dan divisi serangan udara gunung ke-7 (Novorossiysk) masing-masing memiliki dua resimen. Sebelumnya pada 24 Desember, 1.200 pasukan terjun payung melakukan latihan di Wilayah Krimea dan Krasnodar.

“Latihan taktis awal batalion dengan batalion penyerang dan bala bantuan telah dilakukan,” kata militer Rusia kepada Interfax. Dalam latihan praktis, tugas pelatihan tempur dilakukan oleh kelompok taktis dalam serangan menggunakan pasukan pengintai dan sarana untuk mengidentifikasi objek musuh konvensional untuk mengatur kekalahannya dengan artileri standar dan sarana terpasang.



Aksi tim bergerak untuk memerangi drone juga diperlihatkan. “Dalam menyelesaikan tugas pelatihan tempur, pasukan terjun payung mencapai target bersyarat, menunjukkan drone sebagai musuh potensial,” jelas Kementerian Pertahanan Federasi Rusia, seperti dikutip dari Interfax.

“Penembakan dilakukan dengan senjata kecil standar dan kendaraan tempur udara BMD-2K-AU, senjata anti-pesawat ZU-23, dan MANPADS Verba. Juga dari tiga posisi tembak dikerjakan aksi unit artileri, sistem pelempar api berat TOS-1A "Solntsepek" dan senjata artileri self-propelled 2 C-9 Nona, yang menekan titik tembak, tempat konsentrasi, dan posisi komando lawan bersyarat,” lanjut pernyataan tersebut.
(esn)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1202 seconds (0.1#10.140)