Israel Sesumbar Akan Serang Iran Sendirian

Selasa, 28 Desember 2021 - 06:33 WIB
loading...
Israel Sesumbar Akan...
Menteri Luar Negeri Yair Lapid sesumbar Israel akan menyerang Iran sendirian. Foto/Marc Israel Sellem/Jerusalem Post
A A A
TEL AVIV - Israel sesumbar akan menyerang Iran sendirian jika perlu demi melawan ambisi Teheran memperoleh bom nuklir. Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Yair Lapid hari Senin (27/12/2021).

Komentar Lapid muncul di tengah kelanjutan perundingan antara Teheran dan negara-negara kekuatan dunia di Wina, yang dimaksudkan untuk menghidupkan kembali perjanjian nuklir 2015 yang compang-camping.



"Tentu saja, kami lebih suka bertindak dalam kerja sama internasional, tetapi jika perlu—kami akan bertindak sendiri," kata Lapid kepada Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan Knesset, seperti dilansir Ynet, Selasa (28/12/2021).

Menteri Luar Negeri Zionis tersebut menambahkan bahwa Israel memberi sekutunya intelijen yang kuat tentang program nuklir Iran.

"[Bukan] opini dan posisi, [tetapi] intelijen yang membuktikan bahwa Iran menipu dunia dengan cara yang sepenuhnya sistematis,” ujarnya.

Lapid menggarisbawahi sepak terjang Teheran dalam mendanai proksi-proksinya dalam apa yang dia sebut sebagai "kegiatan terorisme".

"Yang Iran pedulikan adalah sanksi dicabut, dan miliaran dolar dituangkan ke dalam program nuklirnya, jaringan teroris Hizbullah, Suriah, Irak, yang telah mereka sebarkan di seluruh dunia," imbuh Lapid.

Dia lebih lanjut menyatakan bahwa, sementara tantangan utama kebijakan luar negeri dan keamanan Israel adalah perjanjian nuklir, Tel Aviv tidak akan langsung menentang setiap perjanjian.

"Perjanjian yang baik itu bagus. Kami menentang kesepakatan yang tidak memungkinkan pengawasan nyata...dari program nuklir Iran," kata Lapid, seraya menambahkan bahwa dia lebih suka Amerika Serikat (AS) dan kekuatan lain menjauh dari pembicaraan nuklir daripada mencapai "kesepakatan yang buruk."



Israel menentang perjanjian nuklir Iran 2015 yang secara resmi dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Gabungan (JCPOA) ketika Iran dan enam kekuatan dunia pertama kali menandatanganinya pada 2015. Mantan presiden AS Donald Trump menarik diri dari kesepakatan itu pada 2018 tak lama sebelum menjatuhkan beberapa sanksi keras terhadap Iran.

Ketegangan antara Iran dan Israel telah memanas dalam beberapa hari terakhir. Pekan lalu, Teheran menggelar latihan perang Great Prophet 17 yang terang-terangan dinyatakan sebagai pesan kuat untuk Zionis Israel.

Latihan itu ditutup dengan tembakan 16 rudal balistik dan simulasi serangan rudal dan drone bunuh diri terhadap reaktor nuklir Dimona Israel.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1309 seconds (0.1#10.140)