Dibantu Intel Medan Perang AS, Ukraina Bisa Serang Rusia Lebih Dulu

Minggu, 26 Desember 2021 - 02:01 WIB
loading...
Dibantu Intel Medan...
Militer Ukraina menggelar latihan dengan rudal Javelin AS di Kiev, 24 Agustus 2018. Foto/REUTERS
A A A
KIEV - Para pejabat dan media Barat telah menghabiskan waktu berbulan-bulan menuduh Rusia sedang membangun pasukan di perbatasan Ukraina dalam kemungkinan persiapan untuk invasi.

Pada konferensi pers akhir tahun pada Kamis (23/12/2021), Presiden Rusia Vladimir Putin menolak tuduhan itu.

Putin mengatakan tidak seperti NATO, militer Rusia beroperasi di dalam perbatasan negara itu sendiri.

“Pentagon sedang mempertimbangkan memberi Ukraina intelijen medan perang yang dapat ditindaklanjuti secara real-time yang akan memungkinkan militer Ukraina untuk dengan cepat menanggapi potensi invasi Rusia, tetapi yang juga membawa risiko serangan pertama preemptive oleh Kiev,” ungkap laporan New York Times (NYT), mengutip pejabat pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.



Sumber surat kabar itu mengatakan, “Data tersebut akan mencakup informasi waktu live seperti gambar pasukan Rusia bergerak melintasi perbatasan, hingga memungkinkan militer Ukraina mencegah serangan jika dibagikan tepat waktu.”



Satu orang sumber mengatakan, “Badan-badan intelijen AS telah memberikan Ukraina lebih banyak data dariapada sebelum dugaan penumpukan Rusia, yang mulai dilaporkan oleh pejabat dan media Barat awal tahun ini.”

Sumber NYT mengakui satu hal yang sulit untuk memberikan Ukraina data intelijen real-time adalah bahaya serangan pertama Ukraina yang ditujukan terhadap Rusia.

"Hal nomor satu yang dapat kita lakukan adalah intelijen yang dapat ditindaklanjuti secara real time yang mengatakan, 'Rusia datang dari tanggul'," ujar mantan wakil asisten menteri pertahanan era Barack Obama, Evelyn Farkas kepada surat kabar itu.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3255 seconds (0.1#10.140)