Dibantu Intel Medan Perang AS, Ukraina Bisa Serang Rusia Lebih Dulu

Minggu, 26 Desember 2021 - 02:01 WIB
loading...
A A A
“Kita memberi tahu mereka, dan mereka menggunakannya untuk menargetkan Rusia,” tutur dia.

Seiring dengan dukungan intelijen, sumber itu menjelaskan, “Washington telah mengusulkan pengalihan helikopter dan peralatan lain yang diselamatkan dari Afghanistan ke Ukraina, dan penyebaran ahli perang siber tambahan ke negara Eropa Timur.”

Moskow telah menolak klaim bahwa mereka memiliki niat "menyerang" siapa pun, termasuk Ukraina.

Rusia menuduh AS dan sekutunya dengan sengaja berusaha mendorong pemerintah di Kiev ke dalam perang salib untuk "melawan Rusia hingga warga Ukraina terakhir".

Pada konferensi pers akhir tahun, Vladimir Putin mengecam AS dan sekutunya karena meningkatkan "agresi Rusia" sambil mendorong lebih dekat dan lebih dekat ke perbatasan negara.

“Kita ingat… bagaimana Anda berjanji kepada kami pada 1990-an bahwa (NATO) tidak akan bergerak satu inci pun ke Timur. Anda menipu kami tanpa malu-malu: ada lima gelombang ekspansi NATO, dan sekarang sistem senjata yang saya sebutkan telah dikerahkan di Polandia dan penyebaran baru-baru ini dimulai di Polandia…Kami tidak mengancam siapa pun,” ungkap Putin.

Dia menjelaskan, “Sudahkah kita mendekati perbatasan AS? Atau perbatasan Inggris atau negara lain? Andalah yang datang ke perbatasan kami, dan sekarang Anda mengatakan bahwa Ukraina akan menjadi anggota NATO juga.”

“Atau, bahkan jika tidak bergabung dengan NATO, pangkalan militer dan sistem serangan itu akan ditempatkan di wilayahnya berdasarkan perjanjian bilateral. Inilah intinya,” tegas Putin.

Kementerian Luar Negeri Rusia menyerahkan sepasang rancangan perjanjian keamanan kepada AS dan NATO pekan lalu yang menguraikan bagaimana Moskow, Washington dan blok Barat dapat menyelesaikan ketegangan saat ini.

Di antara proposal tersebut adalah ketentuan bahwa NATO menghentikan ekspansi lebih lanjut ke arah timur, dan menghentikan penggabungan Kiev ke dalam aliansi militer itu.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1039 seconds (0.1#10.140)