Iran dan Korut Dituduh Bantu Suriah Bangun Reaktor Nuklir

Senin, 20 Desember 2021 - 16:03 WIB
loading...
Iran dan Korut Dituduh Bantu Suriah Bangun Reaktor Nuklir
Lokasi reaktor nuklir 311 milik Suriah. Foto/REUTERS
A A A
DAMASKUS - Seorang mantan anggota parlemen Suriah dan anggota oposisi Suriah saat ini menuduh Iran dan Korea Utara (Korut) membantu rezim Suriah membangun reaktor nuklir.

Tuduhan itu diungkap dalam laporan surat kabar Arab Saudi, Okaz, dilansir Memo padaKamis (9/12/2021).

Mohammad Barmo merupakan bagian dari oposisi Suriah di utara negara itu. Dia mengatakan rezim Presiden Suriah Bashar Al-Assad sedang mengerjakan proyek untuk membangun reaktor nuklir di dataran Al-Ghab di barat laut Suriah, dengan bantuan dari sekutunya Iran dan Korea Utara.

Baca juga: Pangeran Arab Saudi Hadiahkan Mobil ke Pria yang Kendaraannya Mogok di Jalan

Tuduhan Barmo adalah yang terbaru dari banyak lainnya di tahun-tahun sebelumnya yang juga menuduh Teheran dan Pyongyang berusaha membantu Damaskus mengembangkan kemampuan nuklir.

Baca juga: Hamtramck, Kota Pertama AS yang Pengisi Pemerintahan Semuanya Muslim

Pada 2018, portal berita berbahasa Arab yang berbasis di London, Al-Quds Al-Arabi mengutip sumber lain di oposisi Suriah yang mengatakan pemerintah Suriah sedang membangun reactor nuklir di dekat Al-Qusayr, dekat dengan perbatasan Lebanon.

Batang uranium dilaporkan dipindahkan ke fasilitas bawah tanah di daerah tersebut.

Tiga tahun sebelumnya, surat kabar Jerman Der Spiegel juga melaporkan "badan intelijen Barat" telah menemukan rezim Suriah menyimpan 8.000 batang bahan bakar nuklir di fasilitas bawah tanah rahasia yang terhubung dengan Danau Zaita di dekatnya, melalui sumur yang dalam.

Menurut laporan itu, praktik semacam itu tidak diperlukan untuk gudang senjata umum, tetapi sangat sesuai dengan persyaratan untuk fasilitas nuklir.

Laporan tersebut menyebut fasilitas itu kemungkinan digunakan sebagai lokasi dan metode untuk menyelamatkan program senjata nuklir yang sedang dikerjakan di reaktor Al-Kibar di provinsi timur Deir Ezzor.

Reaktor itu, yang dibangun oleh Korea Utara, dihancurkan oleh serangan Israel untuk mengakhiri program pada 2007.

Kembali lebih awal ke tahun 2013, Institut Sains dan Keamanan Internasional (ISIS) yang berbasis di Washington menyatakan dalam laporan bahwa, "Suriah diyakini secara aktif menyembunyikan aset yang terkait dengan upaya reaktor nuklirnya yang tidak diumumkan di masa lalu, merujuk pada stok besar logam uranium alam.

Laporan ISIS lainnya pada 2018 menambahkan fasilitas yang dilaporkan berada di Al-Qusayr tidak memiliki pagar keamanan, yang mirip dengan kasus reaktor nuklir Al-Kibar yang hancur.

Klaim Barmo bahwa rezim Suriah sedang mengembangkan reaktor nuklir dengan bantuan Korea Utara dan Iran muncul di tengah pembicaraan yang sedang berlangsung mengenai penyelamatan kesepakatan nuklir Iran di ibukota Austria, Wina.

Jika Damaskus, Pyongyang, dan Teheran memang membangun reaktor dan bekerja sama dalam program nuklir Suriah yang dihidupkan kembali, akan muncul spekulasi baru tentang langkah apa yang berpotensi diambil Israel untuk mencoba lagi menghilangkan peluang kemampuan nuklir Assad, terutama dalam upaya mencegah ketiga negara memiliki senjata tersebut.
(sya)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1594 seconds (0.1#10.140)