PM Jepang Tak Punya Rencana Hadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022

Jum'at, 17 Desember 2021 - 02:01 WIB
loading...
PM Jepang Tak Punya...
Perdana Menteri Jepang, Fumio Kishida. FOTO/Reuters
A A A
TOKYO - Perdana Menteri Jepang , Fumio Kishida mengatakan pada Kamis (16/12/2021), bahwa dia tidak memiliki rencana untuk menghadiri Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022. Ia juga menyatakan masih mempertimbangkan berbagai opsi atas boikot diplomatik yang dipimpin Amerika Serikat (AS) terhadap Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022.

"Saat ini, saya tidak punya rencana untuk hadir," kata Kishida di parlemen ketika ditanya apakah dia akan melakukan perjalanan ke China untuk olimpiade. Pertanyaan itu dilontarkan oleh Shinkun Haku, seorang anggota parlemen dari oposisi utama Partai Demokrat Konstitusional Jepang.



Seperti dilaporkan Kyodo News, Kishida melanjutkan dengan mengatakan, "Penting untuk membuat penilaian sendiri pada waktu yang tepat setelah secara komprehensif mempertimbangkan berbagai masalah dengan mempertimbangkan kepentingan nasional."

Pernyataan Kishida dalam pertemuan Dewan Penasihat Komite Anggaran itu muncul setelah AS mengumumkan menerapkan boikot politik dan tidak akan mengirim pejabat ke Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 di tengah meningkatnya kritik terhadap catatan hak asasi manusia China.

Jepang, sekutu dekat AS yang sangat bergantung pada China dalam hal ekonomi, sedang mempertimbangkan untuk tidak mengirim menteri kabinet ke Olimpiade Beijing. Berbagai opsi sedang dipertimbangkan, termasuk mengirim Seiko Hashimoto, anggota parlemen majelis tinggi dan presiden panitia penyelenggara Olimpiade dan Paralimpiade Tokyo, atau kepala Komite Olimpiade Jepang, Yasuhiro Yamashita, menurut sumber pemerintah dan partai yang berkuasa.



Pada hari yang sama, Duta Besar China untuk Jepang, Kong Xuanyou mendesak Jepang untuk tidak bergabung dengan boikot diplomatik yang dipimpin AS.

"Sayangnya, beberapa orang di Jepang telah menyerang sistem politik China berdasarkan pandangan bias mereka dan menyebarkan desas-desus dan kebohongan tentang situasi hak asasi manusia di Xinjiang dan Hong Kong untuk menyerukan boikot diplomatik terhadap Olimpiade Beijing," kata utusan itu dalam sebuah pernyataan.

Kong mengatakan, dia ingin Jepang "sangat berhati-hati dan memblokir langkah berbahaya seperti itu" agar tidak merusak hubungan diplomatik bilateral, yang akan menandai tahun depan peringatan 50 tahun normalisasi mereka.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1380 seconds (0.1#10.140)