Lebih Murah tapi Hebat, Arab Saudi Dibujuk Segera Beli Rudal Canggih Rusia

Kamis, 16 Desember 2021 - 10:16 WIB
loading...
Lebih Murah tapi Hebat,...
Dua peluncur rudal S-300V4 ditampilkan dalam latihan militer di Rusia. Foto/rt.com
A A A
RIYADH - Sistem anti-rudal yang dikembangkan perusahaan pertahanan Rusia, Almaz-Antey, dianggap sangat cocok dimiliki Arab Saudi yang masih terancam serangan rudal dari Houthi di Yaman.

Almaz-Antey merupakan kontraktor pertahanan Rusia yang menargetkan para pembeli asing.

“Kepemimpinan Saudi akan disarankan memperhatikan sistem baru, bernama Abakan,” ungkap Mikhail Khodarenok, pengamat militer sekaligus pensiunan kolonel yang bertugas di Angkatan Udara Rusia, dilansir RT pada Kamis (16/12/2021).



Sistem 98R6E Abakan pertama kali diperkenalkan ke publik tahun lalu selama Army Expo di Rusia.

Baca juga: Saud bin Abdulaziz, Pangeran Arab Saudi yang Dipenjara Seumur Hidup

Produk berorientasi ekspor ini berasal dari sistem pertahanan udara S-300V4 domestik Almaz-Antey dan dirancang untuk melawan rudal balistik taktis.

Ini merupakan ancaman yang dihadapi Arab Saudi saat ini dari lawan-lawannya di Yaman, yang secara teratur meluncurkan proyektil balistik, termasuk ke wilayah Arab Saudi.

Riyadh telah menangani serangan reguler dengan mengerahkan sistem rudal permukaan-ke-udara MIM-104 Patriot buatan Amerika Serikat (AS).

“Sebagai alat khusus, sistem baru Rusia dapat melakukan pekerjaan lebih baik daripada Patriot yang dirancang untuk mencegat berbagai ancaman yang lebih luas,” tutur Khodarenok.

“Sebelum Abakan, tidak ada yang membuat sistem pertahanan udara untuk tujuan khusus ini. Sama seperti tidak ada sistem yang dirancang untuk menjatuhkan secara khusus A-10 Thunderbolt atau bahkan rudal jelajah yang diluncurkan dari udara dan yang diluncurkan dari kapal. Sistem modern cenderung multiguna,” ungkap dia.

Radar pendeteksi dan penargetan sistem Rusia, 98L6AE Yenisey-E, dapat digunakan untuk pemantauan berkelanjutan pada sektor tertentu yang diperlukan dalam kasus Arab Saudi.

Sistem itu juga dan dapat mendeteksi target dengan penampang sekecil 0,01 meter persegi, sesuai dengan spesifikasi.

Peluncur pada dasarnya sama seperti di S-300V4. Pencegat diluncurkan secara vertikal, yang dapat menghemat detik-detik penting selama penerapan.

“Dibutuhkan sekitar tiga menit untuk menyiapkan baterai rudal Abakan yang telah diposisikan sebelumnya, atau 15 menit jika sistem digunakan setelah memposisikan ulang,” papar Almaz-Antey.

Pencegat itu sendiri, 9M82MDE, adalah modifikasi dari rudal yang lebih berat yang digunakan dalam sistem S-300V4.

Almaz-Antey mengatakan sistem baru dapat menembak jatuh rudal balistik yang masuk dengan kecepatan hingga 4.000 meter per detik pada jarak antara 12 dan 40 km dan pada ketinggian 2 hingga 30 km.

Baterai penuh empat peluncur akan memiliki delapan rudal dan dapat menembakkan semuanya untuk menjatuhkan hingga empat target secara bersamaan.

Kesederhanaan dan otomatisasi dari sistem Rusia berarti mereka membutuhkan lebih sedikit personel terlatih untuk beroperasi.

Calon pelanggan asing dapat melihat Abakan pada November, selama Dubai Airshow 2021, meskipun Almaz-Antey tidak menyertakan kendaraan komando dan kontrol opsional dalam demonstrasi.
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2306 seconds (0.1#10.140)