6 Alasan Misi Pasukan Internasional Harus Dikirim ke Haiti

Sabtu, 27 April 2024 - 21:21 WIB
loading...
6 Alasan Misi Pasukan Internasional Harus Dikirim ke Haiti
Haiti membutuhkan pasukan internasional. Foto/Reuters
A A A
PORT-AU-PRINCE - Dewan kepresidenan transisi Haiti telah mengambil alih apa yang diharapkan oleh banyak orang sebagai langkah pertama menuju kembalinya keamanan ke negara di mana meningkatnya kontrol geng telah menjerumuskan jutaan orang ke dalam krisis kemanusiaan.

Elemen kunci dari kembalinya keamanan adalah bagaimana negara-negara lain menjawab seruan lama untuk mengerahkan pasukan ke negara Karibia tersebut.

Pasukan internasional tersebut diminta oleh mantan perdana menteri Haiti dan disetujui oleh resolusi PBB pada Oktober lalu, namun banyak negara yang lambat memberikan kontribusi dan rencana tersebut dihentikan pada bulan lalu sambil menunggu pelantikan pemerintahan baru Haiti.

6 Alasan Misi Pasukan Internasional Harus Dikirim ke Haiti

1. Banyak Geng Senjata yang Memiliki Senjata Api dari AS

6 Alasan Misi Pasukan Internasional Harus Dikirim ke Haiti

Foto/Reuters

Melansir Reuters, Haiti, yang sudah lama menjadi negara termiskin di belahan bumi Barat dengan warisan perbudakan, pendudukan asing, dan kediktatoran, telah mengalami peningkatan kekerasan geng sejak tahun 2021, ketika presiden terakhirnya, Jovenel Moise, dibunuh.

Ariel Henry mengambil alih kekuasaan sebagai perdana menteri tetapi menolak mengadakan pemilihan umum di tengah situasi keamanan yang memburuk.

Ibu kota Port-au-Prince telah terputus dari jalur maritim dan udara sementara aliansi geng – yang dipersenjatai dengan senjata yang sebagian besar diperdagangkan dari Amerika Serikat – telah memperkuat kendali mereka.

Menurut perkiraan PBB, lebih dari satu orang terbunuh setiap jam dalam tiga bulan pertama tahun ini. Ada juga laporan luas mengenai geng-geng yang menggunakan kekerasan seksual massal, penculikan dan penyiksaan untuk memeras penduduk.

Konflik telah menyebar ke lahan pertanian di luar ibu kota, memperburuk kekurangan pangan yang menyebabkan hampir separuh penduduk mengalami kelaparan akut, dan beberapa wilayah di negara tersebut mendekati tingkat kelaparan. Rumah sakit menghadapi kekurangan pasokan dan sebagian besar layanan publik telah lumpuh.

Henry, yang dianggap korup oleh banyak orang Haiti, berjanji untuk mengundurkan diri bulan lalu ketika terdampar di luar negeri setelah melakukan perjalanan ke Kenya untuk mencari jalur cepat dukungan keamanan.

Untuk sementara ia digantikan oleh menteri keuangannya, Michel Patrick Boisvert, sementara dewan transisi, yang diberi mandat untuk mendukung pengerahan cepat misi yang didukung PBB dan membuka jalan bagi pemilihan umum, menunjuk penggantinya dan membentuk pemerintahan baru.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1828 seconds (0.1#10.140)