Eks Napi Pembunuh Malcolm X Gugat New York Rp286 Miliar

Rabu, 15 Desember 2021 - 03:48 WIB
loading...
Eks Napi Pembunuh Malcolm...
Malcolm X tewas ditembak ketika dia tiba di podium ballroom Harlem untuk berpidato pada tahun 1965. Foto/New York Folk
A A A
NEW YORK - Salah satu dari dua pria yang dihukum atas pembunuhan terhadap pemimpin hak-hak sipil Malcolm X pada 1965 menggugat negara bagian New York. Ia menuntut ganti rugi setidaknya USD20 juta atau sekitar Rp286 miliar karena telah dipenjara atas kejahatan yang tidak pernah dilakukannya.

Muhammad A. Aziz bulan lalu dibebaskan oleh seorang hakim Amerika Serikat (AS) yang mengakui bahwa dia telah menjadi korban dari kesalahan keadilan dalam pembunuhan tingkat tinggi.

"Mereka yang bertanggung jawab untuk merampas kebebasan saya dan untuk merampas keluarga saya dari seorang suami, ayah, dan kakek harus bertanggung jawab," kata Aziz (83) dalam sebuah pernyataan yang mengumumkan gugatan itu seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (15/12/2021).

Eks Napi Pembunuh Malcolm X Gugat New York Rp286 Miliar


Dia juga memberi tahu pemerintah kota New York bahwa dia berencana untuk menuntutnya sebesar USD40 juta atau sekitar Rp573 miliar kecuali kesepakatan tentang ganti rugi dibuat dalam waktu 90 hari.

Pengacaranya mengatakan mereka akan mengajukan tuntutan hukum serupa atas nama keluarga Khalil Islam, orang kedua dalam kasus yang sama. Khalil Islam sendiri telah meninggal pada tahun 2009.

Selama lebih dari setengah abad, catatan resmi menyatakan bahwa tiga anggota kelompok nasionalis kulit hitam Nation of Islam, yang ditinggalkan oleh Malcolm X, menembak pemimpin ikonik itu ketika dia tiba untuk berbicara di podium ballroom Harlem.

Aziz, Islam dan orang ketiga, Mujahid Abdul Halim, dihukum pada tahun 1966 tetapi para sejarawan telah lama meragukan keputusan itu.

Halim, sekarang berusia 80 tahun dan dibebaskan dari penjara pada 2010, mengaku melakukan pembunuhan itu tetapi tetap mempertahankan argumen jika dua orang lainnya tidak bersalah.

Pada tahun 2020, kasus tersebut dibuka kembali setelah rilis dokumenter Netflix "Who Killed Malcolm X?"
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
AS: Intelijen China...
AS: Intelijen China Berupaya Merekrut Pegawai Pemerintah Amerika Serikat
Menlu Rusia Sergey Lavrov:...
Menlu Rusia Sergey Lavrov: Semua Tragedi Global Dimulai dengan Agresi Eropa
Penembakan Guncang AS,...
Penembakan Guncang AS, 3 Tewas, 3 Luka, Pelaku Kabur
DPR AS Kenalkan RUU...
DPR AS Kenalkan RUU untuk Bongkar 'Polisi Rahasia' China di Tanah Amerika
Adik Kim Jong-un: Tak...
Adik Kim Jong-un: Tak Peduli dengan AS, Status Korut Negara Bersenjata Nuklir Tak Bisa Dibatalkan
Tentara China Ikut Perang...
Tentara China Ikut Perang Sokong Rusia Melawan Ukraina, AS Cemas
Bodohnya AS, Kirim Senjata...
Bodohnya AS, Kirim Senjata ke Israel untuk Membunuh Warga Amerika di Palestina
Alasan Trump Mengusir...
Alasan Trump Mengusir Simpatisan Palestina
Netizen China Ramai-Ramai...
Netizen China Ramai-Ramai Rujak Tarif 104% Trump, Singgung Telur 
Rekomendasi
3 Santri Hilang Terseret...
3 Santri Hilang Terseret Ombak di Pantai Balekambang Malang
Dokter PPDS Tersangka...
Dokter PPDS Tersangka Pemerkosaan di RSHS Bandung Coba Bunuh Diri Sebelum Ditangkap
Sinopsis Film Cell,...
Sinopsis Film Cell, saat Sinyal Ponsel Menjadi Awal Bencana
Berita Terkini
AS: Intelijen China...
AS: Intelijen China Berupaya Merekrut Pegawai Pemerintah Amerika Serikat
49 menit yang lalu
Menlu Rusia Sergey Lavrov:...
Menlu Rusia Sergey Lavrov: Semua Tragedi Global Dimulai dengan Agresi Eropa
1 jam yang lalu
3 Agen KGB Terbaik Sepanjang...
3 Agen KGB Terbaik Sepanjang Masa, Presiden Rusia Vladimir Putin Tak Masuk
2 jam yang lalu
Daftar 12 Anak Hamad...
Daftar 12 Anak Hamad bin Isa Al-Khalifa, Raja Bahrain yang Bangun Gereja 9.000 Meter Persegi
3 jam yang lalu
Penembakan Guncang AS,...
Penembakan Guncang AS, 3 Tewas, 3 Luka, Pelaku Kabur
6 jam yang lalu
Politisi Filipina Ini...
Politisi Filipina Ini Tawarkan Diri Tiduri Ibu-ibu Kesepian dalam Pidato Kampanye
7 jam yang lalu
Infografis
Eks Sandera Israel:...
Eks Sandera Israel: Pengeboman Gaza Hampir Merenggut Nyawa Saya
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved