Trump Tuding Pejabat Era Obama Bocorkan Rahasia Rudal Hipersonik ke Rusia dan China

Jum'at, 10 Desember 2021 - 16:11 WIB
loading...
A A A
China dilaporkan telah mengerjakan senjata hipersonik alih-alih rudal balistik antarbenua biasa, yang bergerak dalam busur yang dapat diprediksi dan dapat dilacak oleh radar, menurut CBS.

Senjata hipersonik jauh lebih sulit ditangkap radar karena bergerak lebih dekat ke permukaan planet.

Kepala Staf Gabungan AS Jenderal John Hyten menyebut mereka sebagai senjata yang digunakan pertama kali dan percaya bahwa China suatu hari nanti dapat menggunakan teknologi itu untuk meluncurkan serangan nuklir kejutan ke AS.

"Mereka terlihat seperti senjata yang digunakan pertama kali," kata Hyten kepada CBS News. "Seperti itulah senjata-senjata itu bagiku," sambungnya.

China kemudian meluncurkan tes kedua pada 13 Agustus dan itu melibatkan kendaraan meluncur hipersonik yang serupa dengan yang diluncurkan ke luar angkasa di atas roket Long March pada bulan Juli lalu.



Beijing mengakui salah satu tes tetapi mengklaim meluncurkan pesawat ruang angkasa sipil untuk kepentingan 'damai'. Analis percaya pesawat itu benar-benar dapat diarahkan dengan hulu ledak nuklir yang akan mampu menghindari pertahanan rudal yang ada.

Para ilmuwan telah menentukan bahwa sistem pemboman orbital memberi China lebih banyak cara untuk mencapai target di AS.

Uji coba rudal hipersonik ini terungkap ketika China tengah membangun kekuatan nuklirnya, dengan cara yang menunjukkan bahwa negara itu dapat membalikkan postur "pencegahan minimum" yang telah diadopsi sebelumnya.

Baik Rusia dan AS telah mengeksplorasi senjata hipersonik dalam beberapa tahun terakhir, tetapi para ahli mengatakan tindakan balasan China adalah bukti bahwa teknologi Beijing lebih maju daripada Kremlin atau Pentagon.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)