China Murka AUKUS Boikot Olimpiade Musim Dingin Beijing
loading...
A
A
A
Pada hari Rabu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) AS mengesahkan undang-undang untuk melarang impor dari Xinjiang karena kekhawatiran tentang kerja paksa, salah satu dari tiga tindakan yang sangat didukung ketika Washington menolak perlakuan Beijing terhadap komunitas Uighur.
DPR AS mendukung "Uighur Forced Labor Prevention Act" dengan skor 428-1. Untuk menjadi undang-undang, rancangan itu juga harus melewati Senat dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.
"China dengan tegas menentang ini," kata Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan China, merujuk pada tindakan AS.
"Amerika Serikat harus segera menghentikan kesalahannya. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah China," kata Gao dalam konferensi pers reguler.
Ia mengatakan Amerika Serikat mempraktikkan unilateralisme, proteksionisme, dan menindas China atas nama hak asasi manusia.
Gao memperingatkan Pendirian AS akan sangat merugikan kepentingan perusahaan dan konsumen kedua negara, memperburuk ketegangan rantai pasokan global dan membebani pemulihan ekonomi global.
Lihat Juga: Profil Susie Wiles, Manajer Kampanye Trump, Wanita Pertama yang Jadi Kepala Staf Gedung Putih
DPR AS mendukung "Uighur Forced Labor Prevention Act" dengan skor 428-1. Untuk menjadi undang-undang, rancangan itu juga harus melewati Senat dan ditandatangani oleh Presiden Joe Biden.
"China dengan tegas menentang ini," kata Gao Feng, juru bicara Kementerian Perdagangan China, merujuk pada tindakan AS.
"Amerika Serikat harus segera menghentikan kesalahannya. Kami akan mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingan sah China," kata Gao dalam konferensi pers reguler.
Ia mengatakan Amerika Serikat mempraktikkan unilateralisme, proteksionisme, dan menindas China atas nama hak asasi manusia.
Gao memperingatkan Pendirian AS akan sangat merugikan kepentingan perusahaan dan konsumen kedua negara, memperburuk ketegangan rantai pasokan global dan membebani pemulihan ekonomi global.
Lihat Juga: Profil Susie Wiles, Manajer Kampanye Trump, Wanita Pertama yang Jadi Kepala Staf Gedung Putih
(ian)