Jelang Haji, Kasus Covid-19 Arab Saudi Melonjak Jadi 101.914
loading...
A
A
A
RIYADH - Jumlah kasus infeksi virus corona baru (Covid-19) di Arab Saudi melonjak menjadi total 101.914 pada hari Minggu. Lonjakan kasus baru ini terjadi beberapa minggu menjelang pelaksanaan ibadah haji.
Data lonjakan kasus infeksi Covid-19 itu disampaikan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Dengan kondisi pandemi virus corona SARS-CoV-2 yang belum mereda, Kerajaan Arab Saudi belum memutuskan apakah tetap menggelar ibadah haji atau tidak.
Jumlah total kasus infeksi di Arab Saudi merupakan yang tertinggi di Timur Tengah. Menurut Kementerian Kesehatan jumlah kematian juga meningkat menjadi 712 jiwa.
Lonjakan jumlah kasus infeksi terjadi ketika kerajaan melonggarkan penguncian atau lockdown yang ketat. Jumlah kasus harian melebihi 3.000 untuk hari kedua berturut-turut pada hari Minggu.
Pada hari Jumat, kerajaan mengumumkan penguncian baru di kota Jeddah, pintu gerbang ke pelaksanaan haji Muslim ke Makkah. Penguncian baru ini dilakukan untuk melawan menghentikan penyebaran virus corona SARS-CoV-2. (Baca: Viral, Perawat Covid-19 Bercelana Dalam dengan APD Transparan )
Langkah-langkah tersebut termasuk pemberlakuan jam malam dari pukul 15.00 sore sampai pukul 06.00 pagi, penangguhan salat di masjid-masjid dan memerintahkan masyarakat tinggal di rumah untuk pekerja sektor publik dan swasta di kota Laut Merah yang bandaranya melayani para jamaah.
Setelah melonggarkan tindakan pencegahan Covid-19 di kerajaan pada akhir Mei, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa langkah-langkah ketat juga dapat segera diterapkan kembali di Riyadh. "Kota ini mengalami peningkatan kasus terus menerus selama hari-hari terakhir," kata kementerian tersebut, seperti dikutip dari AFP, Senin (8/6/2020).
Kerajaan yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini mengatakan akan terus menunda umrah sepanjang tahun ke Makkah dan Madinah karena kekhawatiran pandemi virus corona menyebar di kota-kota paling suci bagi umat Islam. (Baca juga: Raja Salman: Menyakitkan, Menyambut Ramadhan tanpa Salat di Masjid )
Ibadah haji tahun ini sedianya digelar akhir Juli 2020. Namun, otoritas terkait di Arab Saudi belum memutuskan apakah tetap menyelenggarakan atau tidak. Namun, kerajaan sebelumnya telah mendesak umat Islam di seluruh untuk menunda sementara persiapan untuk ibadah tahunan tersebut.
Tahun lalu, sekitar 2,5 juta umat Islam dari seluruh dunia melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk mengambil bagian dalam pelaksanaan ibadah haji. Ibadah ini wajib sekali dalam hidup semua Muslim yang mampu.
Data lonjakan kasus infeksi Covid-19 itu disampaikan Kementerian Kesehatan Arab Saudi. Dengan kondisi pandemi virus corona SARS-CoV-2 yang belum mereda, Kerajaan Arab Saudi belum memutuskan apakah tetap menggelar ibadah haji atau tidak.
Jumlah total kasus infeksi di Arab Saudi merupakan yang tertinggi di Timur Tengah. Menurut Kementerian Kesehatan jumlah kematian juga meningkat menjadi 712 jiwa.
Lonjakan jumlah kasus infeksi terjadi ketika kerajaan melonggarkan penguncian atau lockdown yang ketat. Jumlah kasus harian melebihi 3.000 untuk hari kedua berturut-turut pada hari Minggu.
Pada hari Jumat, kerajaan mengumumkan penguncian baru di kota Jeddah, pintu gerbang ke pelaksanaan haji Muslim ke Makkah. Penguncian baru ini dilakukan untuk melawan menghentikan penyebaran virus corona SARS-CoV-2. (Baca: Viral, Perawat Covid-19 Bercelana Dalam dengan APD Transparan )
Langkah-langkah tersebut termasuk pemberlakuan jam malam dari pukul 15.00 sore sampai pukul 06.00 pagi, penangguhan salat di masjid-masjid dan memerintahkan masyarakat tinggal di rumah untuk pekerja sektor publik dan swasta di kota Laut Merah yang bandaranya melayani para jamaah.
Setelah melonggarkan tindakan pencegahan Covid-19 di kerajaan pada akhir Mei, Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa langkah-langkah ketat juga dapat segera diterapkan kembali di Riyadh. "Kota ini mengalami peningkatan kasus terus menerus selama hari-hari terakhir," kata kementerian tersebut, seperti dikutip dari AFP, Senin (8/6/2020).
Kerajaan yang dipimpin Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud ini mengatakan akan terus menunda umrah sepanjang tahun ke Makkah dan Madinah karena kekhawatiran pandemi virus corona menyebar di kota-kota paling suci bagi umat Islam. (Baca juga: Raja Salman: Menyakitkan, Menyambut Ramadhan tanpa Salat di Masjid )
Ibadah haji tahun ini sedianya digelar akhir Juli 2020. Namun, otoritas terkait di Arab Saudi belum memutuskan apakah tetap menyelenggarakan atau tidak. Namun, kerajaan sebelumnya telah mendesak umat Islam di seluruh untuk menunda sementara persiapan untuk ibadah tahunan tersebut.
Tahun lalu, sekitar 2,5 juta umat Islam dari seluruh dunia melakukan perjalanan ke Arab Saudi untuk mengambil bagian dalam pelaksanaan ibadah haji. Ibadah ini wajib sekali dalam hidup semua Muslim yang mampu.
(mas)