Riset: Indo-Pasifik Berisiko Perang, Indonesia Masuk 9 Besar Terkuat

Senin, 06 Desember 2021 - 06:50 WIB
loading...
Riset: Indo-Pasifik Berisiko Perang, Indonesia Masuk 9 Besar Terkuat
Hasil riset The Lowy Institute memasukkan Indonesia di peringkat 9 negara terkuat di kawasan Indo-Pasifik. Foto/Screenshot The Lowy Institute
A A A
JAKARTA - Riset The Lowy Institute memperingatkan bahwa ketegangan tinggi di Indo-Pasifik menciptakan risiko perang yang siginifikan. Lembaga yang berbasis di Sydney ini juga memasukkan Indonesia dalam 9 besar negara terkuat di kawasan tersebut.

SINDOnews.com pada Senin (6/12/2021) memantau laporan online "Lowy Institute Asia Power Index 2021 Edition" yang menunjukkan 26 negara kekuatan di Asia-Pasifik. Indonesia berada di peringkat 9 dengan skor 19,4 dan tren kekuatannya menurun 0,5 dari tahun sebelumnya.



Laporan lembaga itu akan dirilis pada hari Senin (6/12/2021). Riset peringkat itu mengukur sumber daya dan pengaruh untuk menilai kekuatan relatif negara-negara tersebut.

Dari laporan itu, 10 besar kekuatan di Asia-Pasifik adalah: Amerika Serikat (AS), China, Jepang, India, Rusia, Australia, Korea Selatan, Singapura, Indonesia dan Thailand.

Yang mengejutkan, dari 10 negara tersebut yang mengalami tren kenaikan hanya AS. China, yang selama ini digembar-gemborkan Washington sebagai ancaman di Indo-Pasifik tren kekuatannya dilaporkan menurun atau melemah.

Penelitian tersebut menyoroti risiko tinggi bahwa kawasan Indo-Pasifik akan berakhir dalam konflik besar dalam dekade mendatang yang melibatkan dua negara adidaya, AS dan China.

“Risiko perang berasal dari fakta adanya perlombaan senjata di kawasan itu,” kata direktur proyek, Herve Lemahieu, kepada news.com.au.

“Ini melibatkan AS dan China, tetapi juga melibatkan banyak pemain lain seperti India, Jepang, dan negara-negara Asia Tenggara yang lebih kecil seperti Vietnam yang memiliki sengketa maritim dengan China.”

Lemahieu mengatakan ada banyak cara di kawasan itu agar konflik bisa pecah dan karena ketegangan berjalan begitu tinggi, hanya dua negara yang bisa menciptakan efek domino, membawa dua negara adidaya.
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1277 seconds (0.1#10.140)