Heboh, Tiktokers Klaim Temukan Mumi Dalam Pohon di Pemakaman Tua

Sabtu, 04 Desember 2021 - 20:58 WIB
loading...
Heboh, Tiktokers Klaim...
Seorang TikTokers asal AS mengklaim menemukan mumi dalam sebuah pohon di pemakaman tua Los Angeles. Foto/twnews.co.uk
A A A
WASHINGTON - SeorangTikTokers asal Amerika Serikat (AS) membuat heboh jagad maya setelah mengklaim menemukan " mumi " di makam tertua yang ada di Los Angeles (LA). "Mumi" tersebut ditemukan terbungkus dalam kotak dan disembunyikan di dalam pohon.

Pria yang dikenal dengan nama Tarpit itu sedang berjalan-jalan di Evergreen Memorial Park and Cemetery yang didirikan pada tahun 1877. Ia lantas membagikan video ke halaman TikTok -nya ketika dia menemukan sebuah pohon, yang telah ditebang.

"Lihat apa yang saya temukan, oke jadi mereka menebang pohon ini di kuburan. Saya di sini mengambil tongkat dan serpihan kayu untuk dibakar di tempat pembakaran saya. Ini kuburan tertua di LA," katanya seperti dikutip dari Newsweek, Sabtu (4/11/2021).

Dia memperbesar tanah dan memfilmkan apa yang tampak seperti kotak kayu, diikat dengan tali, dengan satu sisi longgar setelah bertahun-tahun rusak.

"Apa ini?" dia melanjutkan, saat dia memfilmkan dengan satu tangan dan menggunakan tangan yang lain untuk membuka kotak itu.



"Tidak ada bagian kedua yang kita buka sekarang. Aku bisa melihat sesuatu di sana tapi kelihatannya agak kotor. Semuanya dibungkus, apakah itu mumi?" sambungnya.

Video tersebut memperlihatkan di dalam kotak ada benda kecil berbentuk patung, yang tampaknya terikat erat dengan tali atau benang.

"Oke, saya telah melihat apa yang perlu saya lihat. Itu adalah sesuatu yang kecil yang dibungkus dengan tali. Dan kita akan meletakkannya kembali untuk beristirahat, bukan begitu?" ucap Tarpit.

Tarpit mengembalikan semuanya ke tempat dia menemukannya dan menutupinya dengan kayu.

Video, dibagikan minggu lalu, sontak membuat kehebohan dengan lebih dari 200.000 viewers.



Menggarisbawahi apa yang dia pikir dia temukan, dia menambahkan keterangan di layar "mummy," sambil menambahkan tagar #mummy #graveyard #scary dan #cursed.

Video itu menarik banyak komentar, karena beberapa orang mengklaim apa yang dia temukan mungkin adalah janin.

"Orang-orang biasa melakukan itu dengan bayi yang keguguran. Mereka akan mengikat mereka dan menempelkannya di pohon. Cukup yakin itulah yang Anda temukan," kata seseorang bernama Christina Breen.

Netizen lain yang bernama Lil Walt setuju dengan hal itu. "Mungkin janin," katanya.

Netizen lain bernama Shelby Lynn Gruhn berkomentar: "Ketika Anda pergi berjalan-jalan dengan anjing dan membawa pulang roh janin."



Menanggapi respons para netizen, Tarpit menambahkan dalam komentar: "Tidak pernah terlintas dalam pikiran saya itu bisa menjadi sisa-sisa manusia. Membiarkannya menjadi mulsa dengan tunggul tampaknya cocok dan baik-baik saja."

"Sepertinya lebih proporsional untuk boneka atau burung imo (menurut saya). Tapi saya benar-benar bisa kembali dan kita bisa menguburnya kembali di suatu tempat yang tidak akan terganggu," imbuhnya

Netizen lain memiliki pendapat yang sama, atau mengira dia telah mengeluarkan energi buruk.

Menurut situs web dan buku perjalanan, Atlas Obscura, kuburan itu memiliki kuburan yang berasal dari tahun 1830-an, ketika keluarga memindahkan jasad orang-orang yang mereka cintai ke sana setelah dibuka.

Dikatakan: "Terselip di lingkungan Boyle Heights di East LA, taman seluas 67 hektar ini adalah tempat peristirahatan terakhir bagi banyak walikota, warga terkemuka, dan perintis Los Angeles masa lalu."



Pemakaman, yang memiliki lebih dari 300.000 orang dimakamkan di sana, memiliki area yang didedikasikan untuk orang-orang Armenia, Serbia, China-Amerika, dan ratusan pekerja karnaval.

Sebuah monumen di tengah kompleks pemakaman memberikan penghormatan kepada tentara keturunan Jepang yang bertempur di Unit Tempur Resimen Infanteri ke-442 pada Perang Dunia II.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.3360 seconds (0.1#10.140)