Serangan Drone Kemungkinan Tewaskan Warga Sipil, AS Gelar Penyelidikan

Sabtu, 04 Desember 2021 - 18:58 WIB
loading...
A A A


Pada 17 November, Austin mengatakan kepada wartawan selama konferensi pers bahwa dia berkomitmen untuk menyesuaikan kebijakan dan prosedur untuk memastikan terjadi peningkatan, dan ia akan meminta para pemimpin senior bertanggung jawab untuk menerapkannya.

"Para pemimpin di departemen ini harus bertanggung jawab atas standar perilaku dan kepemimpinan yang tinggi," kata Austin.

“Dan untuk bagian saya sebagai Menteri Pertahanan, saya memiliki niat untuk menegakkan standar itu,” tambah Austin.

Tetapi Departemen Pertahanan belum meminta pertanggungjawaban siapa pun atas serangan pesawat tak berawak pada 29 Agustus di Kabul, Afghanistan, yang menewaskan 10 warga sipil, termasuk tujuh anak. Tinjauan Angkatan Udara terhadap serangan itu menemukan bahwa kesalahan signifikan telah dibuat tetapi tidak ada pelanggaran hukum, termasuk hukum perang.



Saat ini ada dua tinjauan terkait korban sipil atas serangan militer AS.

Yang pertama adalah studi kerugian sipil yang dilakukan oleh RAND Corporation yang diperintahkan Kongres dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional tahun 2020. Yang kedua, juga dilakukan oleh RAND Corporation, berfokus pada korban sipil di Suriah. Austin mengatakan bahwa sedang menjalani tinjauan keamanan.
(ian)
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2117 seconds (0.1#10.140)