Meta Hapus Lebih dari 150 Akun Medsos Terkait Hamas
loading...
A
A
A
NEW YORK - Perusahaan media sosial Meta menyatakan bahwa mereka menghapus jaringan lebih dari 150 akun Facebook dan Instagram yang diyakini terkait dengan kelompok militan Palestina, Hamas .
"Kami menghapus 141 akun Facebook, 79 Halaman, 13 Grup, dan 21 akun Instagram dari Jalur Gaza di Palestina yang terutama menargetkan orang-orang di Palestina, dan pada tingkat yang jauh lebih rendah di Mesir dan Israel," Meta mengumumkan dalam Adversarial Threat Report bulanannya.
"Kami menemukan aktivitas ini sebagai bagian dari penyelidikan internal kami terhadap dugaan perilaku tidak autentik yang terkoordinasi di wilayah tersebut dan mengaitkannya dengan Hamas," lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip dari i24news.tv, Jumat (3/12/2021).
Menurut Meta, perilaku tidak autentik yang terkoordinasi adalah upaya untuk memanipulasi debat publik untuk tujuan strategis di mana akun palsu menjadi pusat operasi.
Laporan tersebut menyatakan bahwa beberapa Halaman mengklaim dioperasikan oleh entitas berita dan komunitas dari Tepi Barat, Israel dan Sinai. Sementara yang lain mengaku sebagai Halaman berita independen di Tepi Barat dan Gaza.
Banyak akun diposting sebagai wanita muda di Tepi Barat atau Sinai. Sebagian besar akun ini sudah terdeteksi dan dinonaktifkan karena palsu atau karena pelanggaran standar lainnya sebelum jaringan dimatikan.
Menurut laporan itu, orang-orang di balik akun tersebut memposting berita, kartun dan meme dalam bahasa Arab tentang peristiwa terkini, kritik terhadap kebijakan pertahanan Israel, Fatah dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan komentar yang mendukung tentang Hamas.
Sekitar 407.000 akun mengikuti satu atau lebih dari Halaman Facebook ini dan sekitar USD21.000 dihabiskan oleh jaringan untuk iklan di Facebook dan Instagram, yang dibayar terutama dalam dolar AS.
"Kami menghapus 141 akun Facebook, 79 Halaman, 13 Grup, dan 21 akun Instagram dari Jalur Gaza di Palestina yang terutama menargetkan orang-orang di Palestina, dan pada tingkat yang jauh lebih rendah di Mesir dan Israel," Meta mengumumkan dalam Adversarial Threat Report bulanannya.
"Kami menemukan aktivitas ini sebagai bagian dari penyelidikan internal kami terhadap dugaan perilaku tidak autentik yang terkoordinasi di wilayah tersebut dan mengaitkannya dengan Hamas," lanjut pernyataan tersebut, seperti dikutip dari i24news.tv, Jumat (3/12/2021).
Menurut Meta, perilaku tidak autentik yang terkoordinasi adalah upaya untuk memanipulasi debat publik untuk tujuan strategis di mana akun palsu menjadi pusat operasi.
Laporan tersebut menyatakan bahwa beberapa Halaman mengklaim dioperasikan oleh entitas berita dan komunitas dari Tepi Barat, Israel dan Sinai. Sementara yang lain mengaku sebagai Halaman berita independen di Tepi Barat dan Gaza.
Banyak akun diposting sebagai wanita muda di Tepi Barat atau Sinai. Sebagian besar akun ini sudah terdeteksi dan dinonaktifkan karena palsu atau karena pelanggaran standar lainnya sebelum jaringan dimatikan.
Menurut laporan itu, orang-orang di balik akun tersebut memposting berita, kartun dan meme dalam bahasa Arab tentang peristiwa terkini, kritik terhadap kebijakan pertahanan Israel, Fatah dan Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas dan komentar yang mendukung tentang Hamas.
Sekitar 407.000 akun mengikuti satu atau lebih dari Halaman Facebook ini dan sekitar USD21.000 dihabiskan oleh jaringan untuk iklan di Facebook dan Instagram, yang dibayar terutama dalam dolar AS.
(esn)