Militer Myanmar Dituduh Kerahkan Helikopter untuk Serang Warga Sipil

Kamis, 02 Desember 2021 - 03:58 WIB
loading...
Militer Myanmar Dituduh...
Militer Myanmar Dituduh Kerahkan Helikopter untuk Serang Warga Sipil. FOTO/Reuters
A A A
YANGON - Konflik di Myanmar masih jauh dari kata usai. Junta militer dilaporkan masih menggunakan kekuatan mereka untuk menekan warga sipil. Terbaru, media lokal Myanmar melaporkan warga sipil terpaksa berlindung di hutan dan tempat-tempat lain, setelah serangan udara melanda lebih dari selusin desa di Depayin, wilayah Sagaing.

Seperti dilaporkan Al Jazeera, Rabu (1/12/2021), ribuan warga sipil telah meninggalkan rumah mereka karena serangan helikopter tempur di wilayah Sagaing Myanmar. Wilayah ini merupakan pusat perlawanan terhadap aturan militer negara itu.



Serangan yang dilaporkan terjadi selama akhir pekan lalu itu menargetkan 15 desa di kotapraja Depayin, daerah yang sama di mana sekitar 70 pendukung partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) pimpinan Aung San Suu Kyi dibunuh oleh geng yang didukung militer pada tahun 2003 selama kunjungan pemenang Nobel Perdamaian.

Sagaing, salah satu daerah pertama yang mengangkat senjata melawan pemerintah militer, telah menjadi tempat yang sering terjadi bentrokan, pembantaian yang dipimpin militer, dan pembunuhan pejabat lokal yang ditunjuk militer.

Setidaknya tujuh warga sipil tewas dalam serangan udara terbaru pada hari Sabtu, menurut Myanmar Now, yang mengutip tiga sumber lokal dan juga melaporkan bahwa ribuan warga sipil telah mengungsi dari daerah itu.



Warga Depayin dilaporkan terpaksa berlindung di hutan dan desa-desa lain. Sebuah laporan oleh outlet berita lokal Irrawaddy mengutip “kelompok perlawanan” yang mengatakan bahwa jumlah orang yang terpaksa meninggalkan rumah mereka mencapai 30.000 orang. Tidak mungkin untuk memverifikasi angka secara independen.

“Serangan junta di Depayin mungkin merupakan kejahatan perang dan konsisten dengan serangan terhadap penduduk sipil yang kita lihat di seluruh negeri,” kata Patrick Phongsathorn, seorang advokat hak asasi manusia untuk Fortify Rights, yang menyerukan embargo senjata internasional.



“Fakta bahwa Tatmadaw [militer Myanmar] menggunakan helikopter, jet tempur, dan senjata berat melawan warga sipil Bamar menunjukkan betapa luasnya perlawanan terhadap kudeta dan jarak yang tidak pandang bulu dan ilegal yang akan dilakukan junta untuk tetap tinggal. berkuasa,” lanjut Phongsathorn.

Serangan udara dilanjutkan tahun ini untuk pertama kalinya dalam 25 tahun di negara bagian Kayin, di tengah meningkatnya ketegangan antara militer dan Tentara Pembebasan Nasional Karen, yang menentang pengambilalihan militer.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Lebih dari 2.000 Orang...
Lebih dari 2.000 Orang Tewas akibat Gempa Myanmar, 700 Muslim Meninggal di Masjid
Jumlah Korban Tewas...
Jumlah Korban Tewas Gempa Myanmar-Thailand Melebihi 1.600 Orang
Gempa Myanmar Terjadi...
Gempa Myanmar Terjadi saat Salat Jumat, 50 Masjid Rusak, Lebih 1.000 Orang Tewas
USGS Prediksi Jumlah...
USGS Prediksi Jumlah Korban Tewas akibat Gempa Myanmar Lebih dari 10.000 Jiwa
Operasi Penyelamatan...
Operasi Penyelamatan Korban Gempa di Bangkok Berlanjut hingga Sabtu Pagi
Gempa 7,7 Skala Richter...
Gempa 7,7 Skala Richter Guncang Myanmar, Ini 3 Fakta tentang Sesar Sagaing
Korban Gempa Myanmar...
Korban Gempa Myanmar Bertambah, 144 Orang Tewas dan 730 Terluka
Selamatkan Puluhan Warga...
Selamatkan Puluhan Warga Korsel dari Kebakaran Hutan, WNI Bisa Dapat Visa Jangka Panjang
Dahsyatnya Ledakan Pipa...
Dahsyatnya Ledakan Pipa Gas Petronas serasa Gempa Bumi, Suhu Capai 1.000 Derajat Celsius
Rekomendasi
Volume Kendaraan di...
Volume Kendaraan di GT Kalikangkung Tembus 25.000 Kendaraan Malam Ini
Risiko Resesi Amerika...
Risiko Resesi Amerika Semakin Besar, Begini Isi Ramalan Goldman Sachs
Urai Kemacetan Arus...
Urai Kemacetan Arus Balik Lebaran, Tol Japek II Selatan Segmen Sadang-Bojongmangu Dibuka
Berita Terkini
10 Negara Terkecil di...
10 Negara Terkecil di Dunia, Mayoritas Luasnya Lebih Kecil Dibandingkan Ukuran New York
4 jam yang lalu
10 Negara Terluas di...
10 Negara Terluas di Dunia, Adakah Indonesia?
6 jam yang lalu
Militer China Kepung...
Militer China Kepung Taiwan untuk Simulasi Invasi Besar-besaran, AS Tak Bisa Berbuat Banyak
7 jam yang lalu
Israel Ingin Rebut Wilayah...
Israel Ingin Rebut Wilayah yang Lebih Luas, Hamas Siap Melawan
8 jam yang lalu
Siapa Sheikh Mohammed...
Siapa Sheikh Mohammed bin Zayed? Presiden UEA yang Dijadikan Nama Jalan Tol di Indonesia
9 jam yang lalu
4 Negara Mayoritas Islam...
4 Negara Mayoritas Islam Rayakan Lebaran dalam Kondisi Berperang, dari Palestina hingga Suriah
10 jam yang lalu
Infografis
Anggaran Militer Israel...
Anggaran Militer Israel Tahun 2024, Mayoritas untuk Perang Gaza
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved