Wali Kota Muslim di Penjuru Dunia, Dipercaya Memimpin di Negeri Barat
loading...
A
A
A
LONDON - Tidak hanya eksis di negara-negara Asia maupun Timur Tengah, para pemimpin muslim juga bisa menduduki jabatan penting di negara-negara Barat. Di antaranya adalah di Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
Berikut adalah 4 wali kota muslim yang berhasil memimpin di beberapa negara di dunia.
1. Abdullah Hammoud
Pria berdarah Arab-Amerika bernama Abdullah Hammoud terpilih menjadi Wali Kota Dearborn, Michigan, Amerika Serikat (AS). Melansir Okezone, dalam pemilihan umum yang dilakukan pada 2 November 2021, Hammoud berhasil mengalahkan rivalnya yang petahana, Garry Woronchack, dengan perolehan 55% suara.
Politikus Partai Demokrat ini akan resmi memimpin 110.000 warganya pada awal tahun depan. Ia juga disebut sebagai pemimpin muslim pertama di Michigan.
2. Ali Rabeh
Warga Trappes, Prancis memilih politikus muslim Ali Rabeh untuk menjadi wali kota wilayah itu. Rabeh terpilih pada 10 Oktober 2021.
Rabeh sejak kecil tinggal dan dibesarkan di Poisy, Prancis. Sementara itu, ayahnya adalah seorang pegawai perusahaan otomotif yang berasal dari Maroko.
Menurut informasi yang tersedia dalam laman Morocco Latest News, Rabeh memenangkan pemilihan setelah mengungguli saingannya sesama keturunan Maroko, Othman Nasrou, dengan 58,36% suara.
3. Amer Ghalib
Amer Ghalib, pria keturunan Yaman-Amerika terpilih menjadi Wali Kota Hamtramck, negara bagian Michigan. Ia meraih suara sebesar 68% dari sang petahana, Karen Majewski.
Ghalib merasa sangat bahagia atas pemilihannya itu. Di sisi lain, ia juga sadar memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk memimpin masyarakatnya.
Sedikit mengulik kisah hidupnya, Ghalib hijrah ke AS saat usianya baru menginjak 17 tahun. Dia juga sempat bekerja di sebuah pabrik pembuatan suku cadang mobil plastik di sekitaran wilayah Hamtramck.
4. Sadiq Khan
Wali Kota London terpilih yang bertugas sejak 11 Mei 2021, Sadiq Khan, juga merupakan seorang muslim. Mengutip laman resmi Pemerintah London, orangtua Khan merupakan warga Palestina yang pindah ke London sekitar tahun 1960-an.
Mengenyam pendidikan sekolah di Tooting, Inggris, Khan lalu melanjutkan pendidikan tingginya ke University of North London jurusan hukum.
Usai lulus, ia menjadi pengacara yang berfokus pada HAM dan menduduki posisi sebagai anggota dewan di London Borough of Wandsworth pada tahun 1994 hingga 2006.
Berikut adalah 4 wali kota muslim yang berhasil memimpin di beberapa negara di dunia.
1. Abdullah Hammoud
Pria berdarah Arab-Amerika bernama Abdullah Hammoud terpilih menjadi Wali Kota Dearborn, Michigan, Amerika Serikat (AS). Melansir Okezone, dalam pemilihan umum yang dilakukan pada 2 November 2021, Hammoud berhasil mengalahkan rivalnya yang petahana, Garry Woronchack, dengan perolehan 55% suara.
Politikus Partai Demokrat ini akan resmi memimpin 110.000 warganya pada awal tahun depan. Ia juga disebut sebagai pemimpin muslim pertama di Michigan.
2. Ali Rabeh
Warga Trappes, Prancis memilih politikus muslim Ali Rabeh untuk menjadi wali kota wilayah itu. Rabeh terpilih pada 10 Oktober 2021.
Rabeh sejak kecil tinggal dan dibesarkan di Poisy, Prancis. Sementara itu, ayahnya adalah seorang pegawai perusahaan otomotif yang berasal dari Maroko.
Menurut informasi yang tersedia dalam laman Morocco Latest News, Rabeh memenangkan pemilihan setelah mengungguli saingannya sesama keturunan Maroko, Othman Nasrou, dengan 58,36% suara.
3. Amer Ghalib
Amer Ghalib, pria keturunan Yaman-Amerika terpilih menjadi Wali Kota Hamtramck, negara bagian Michigan. Ia meraih suara sebesar 68% dari sang petahana, Karen Majewski.
Ghalib merasa sangat bahagia atas pemilihannya itu. Di sisi lain, ia juga sadar memiliki tanggung jawab yang sangat besar untuk memimpin masyarakatnya.
Sedikit mengulik kisah hidupnya, Ghalib hijrah ke AS saat usianya baru menginjak 17 tahun. Dia juga sempat bekerja di sebuah pabrik pembuatan suku cadang mobil plastik di sekitaran wilayah Hamtramck.
4. Sadiq Khan
Wali Kota London terpilih yang bertugas sejak 11 Mei 2021, Sadiq Khan, juga merupakan seorang muslim. Mengutip laman resmi Pemerintah London, orangtua Khan merupakan warga Palestina yang pindah ke London sekitar tahun 1960-an.
Mengenyam pendidikan sekolah di Tooting, Inggris, Khan lalu melanjutkan pendidikan tingginya ke University of North London jurusan hukum.
Usai lulus, ia menjadi pengacara yang berfokus pada HAM dan menduduki posisi sebagai anggota dewan di London Borough of Wandsworth pada tahun 1994 hingga 2006.
(sya)