Rusia Kembangkan Batu Mata-mata ala James Bond yang Pernah Digunakan MI6
loading...
A
A
A
Idenya tampaknya diambil dari batu pengintai Inggris canggih yang terkenal ditemukan di taman Moskow oleh dinas rahasia Rusia.
Kala itu, seorang "pengkhianat" Rusia terlihat berjalan di dekat batu itu dan kemudian dituduh mengirimkan informasi rahasia ke batu mata-mata yang dianggap telah ditanam oleh MI6.
Alat mata-mata yang tidak biasa ini dapat digunakan secara diam-diam tanpa disadari oleh orang lain.
Itu dilaporkan penuh dengan peralatan canggih untuk mengambil dan menyimpan sinyal yang dikirim dari pemancar yang dibawa oleh mata-mata Rusia yang lewat untuk Inggris.
Kala itu, televisi pemerintah di Moskow dengan gembira menyoroti batu mata-mata itu, dan mengeklaim seorang diplomat Inggris tertangkap basah sedang memeriksa batu tersebut.
Episode tersebut menyebabkan pengusiran empat diplomat Inggris pada tahun 2007, memperburuk hubungan antara kedua negara.
Lima tahun kemudian kepala staf perdana menteri Tony Blair saat itu, Jonathan Powell, secara luar biasa mengakui serangan spionase berteknologi tinggi di Rusia.
"Batu mata-mata itu memalukan, mereka memaksa kami untuk mengambil hak," katanya kepada BBC.
"Jelas mereka telah mengetahuinya selama beberapa waktu dan telah menyimpannya untuk tujuan politik."
Kala itu, seorang "pengkhianat" Rusia terlihat berjalan di dekat batu itu dan kemudian dituduh mengirimkan informasi rahasia ke batu mata-mata yang dianggap telah ditanam oleh MI6.
Alat mata-mata yang tidak biasa ini dapat digunakan secara diam-diam tanpa disadari oleh orang lain.
Itu dilaporkan penuh dengan peralatan canggih untuk mengambil dan menyimpan sinyal yang dikirim dari pemancar yang dibawa oleh mata-mata Rusia yang lewat untuk Inggris.
Kala itu, televisi pemerintah di Moskow dengan gembira menyoroti batu mata-mata itu, dan mengeklaim seorang diplomat Inggris tertangkap basah sedang memeriksa batu tersebut.
Episode tersebut menyebabkan pengusiran empat diplomat Inggris pada tahun 2007, memperburuk hubungan antara kedua negara.
Lima tahun kemudian kepala staf perdana menteri Tony Blair saat itu, Jonathan Powell, secara luar biasa mengakui serangan spionase berteknologi tinggi di Rusia.
"Batu mata-mata itu memalukan, mereka memaksa kami untuk mengambil hak," katanya kepada BBC.
"Jelas mereka telah mengetahuinya selama beberapa waktu dan telah menyimpannya untuk tujuan politik."