Di Sini Putra dan Cucu Raja Salman Ditahan Hampir 4 Tahun Tanpa Tuduhan

Senin, 29 November 2021 - 08:06 WIB
loading...
Di Sini Putra dan Cucu Raja Salman Ditahan Hampir 4 Tahun Tanpa Tuduhan
Pangeran Salman bin Abdulaziz yang juga dikenal sebagai Pangeran Ghazalan dan ayahnya ditahan hampir empat tahun di kediaman pribadi di Riyadh, Arab Saudi. Foto/Middle East Monitor
A A A
RIYADH - Arab Saudi akhirnya mengungkapkan keberadaan Pangeran Abdulaziz bin Salman dan putranya Pangeran Ghazalan yang ditahan hampir empat tahun tanpa tuduhan. Kedua pangeran itu adalah putra keempat dan cucu Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud.

Mereka ditangkap pada 2018 di tengah pembersihan yang meluas atas perintah Putra Mahkota Mohammed bin Salman.

Pihak berwenang di Arab Saudi mengonfirmasi bahwa kedua pangeran itu ditahan di kediaman pribadi di Ibu Kota Arab Saudi, Riyadh.



Pada awal-awal penahanan, mereka masih diberi akses komunikasi.

Namun, menurut kelompok hak asasi manusia (HAM), kedua pangeran itu tidak lagi diberi akses komunikasi sejak November 2020.

Kelompok HAM Democracy for the Arab World Now (DAWN) yang berbasis di Washington DC mengatakan pihak berwenang Saudi telah menyatakan bahwa Pangeran Abdulaziz bin Salman bin Mohammad al-Saud dan putranya yang berusia 39 tahun, Pangeran Salman bin Abdulaziz yang juga dikenal sebagai Ghazalan ditahan di kediaman pribadi di Riyadh.

DAWN adalah kelompok HAM yang didirikan Jamal Khashoggi, jurnalis pembangkang Arab Saudi yang dibunuh dan dimutilasi di Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki, beberapa tahun lalu.

Kedua pengeran Arab Saudi itu pertama kali ditahan pada Januari 2018, di tengah pembersihan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dimulai pada 2017 oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Dalam pembersihan itu, Pangeran Mohammed berusaha menangkap para kritikus dan mereka yang dianggap sebagai pesaingnya di Arab Saudi, termasuk banyak saudara sepupunya.

"Pengakuan Arab Saudi yang terlambat bahwa mereka sebenarnya menahan kedua pangeran ini, meskipun tanpa tuduhan, dan mengizinkan mereka untuk melakukan kunjungan keluarga pertama mereka setelah hampir setahun menghilang, adalah secercah harapan yang disambut baik, tetapi tidak ada pengganti untuk tuntutan keadilan: bebaskan segera mereka," kata direktur eksekutif DAWN, Sarah Leah Whitson, dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari Middle East Eye (MEE), Minggu (29/11/2021).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1047 seconds (0.1#10.140)