Kremlin Sangkal Tuduhan Keterlibatan Rusia dalam Sindrom Havana

Jum'at, 26 November 2021 - 17:59 WIB
loading...
Kremlin Sangkal Tuduhan...
Kremlin sangkal keterlibatan Rusia dalam Sindrom Havana. Foto/Ilustrasi
A A A
MOSKOW - Kremlin menolak semua tuduhan keterlibatan Rusia dalam dugaan serangan terhadap diplomat Amerika Serikat (AS) yang disebut sebagai " Sindrom Havana ." Hal itu ditegaskan pleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, menambahkan bahwa Direktur CIA William Burns tidak mengangkat masalah ini di Moskow.

"Topik ini sama sekali tidak diangkat oleh Burns dalam percakapan dengan lawan bicara politik di sini di Moskow dan itu tidak disinggung dengan kepala negara [Vladimir Putin]. Adapun isi percakapan Burns dengan rekan-rekannya di dinas khusus, saya tidak ada yang perlu dikatakan di sini - ini bukan informasi publik," ujar Peskov.

"Satu-satunya hal adalah bahwa di sini kita pasti dapat menolak petunjuk, asumsi, atau pernyataan apa pun tentang dugaan keterlibatan pihak Rusia dalam kasus ini - kita tidak ada hubungannya dengan ini," tegas Peskov seperti dikutip dari Sputnik, Jumat (26/11/2021).



Ini terjadi setelah Direktur badan intelijen AS, CIA, William Burns dilaporkan memperingatkan Rusia tentang konsekuensi jika negara itu terkait dengan dugaan serangan yang dikenal sebagai "Sindrom Havana."

Menurut The Washington Post, Burns mengatakan kepada para pejabat Rusia bahwa menimbulkan kerusakan otak yang serius pada orang Amerika berada di luar cakupan apa yang diizinkan untuk "dinas intelijen profesional." Namun, dia tidak secara langsung menuduh Rusia terlibat.



Sindrom Havana adalah penyakit yang tidak dapat dijelaskan, yang telah dilaporkan oleh beberapa pejabat pemerintah AS dan personel militer yang ditempatkan di luar negeri. Gejalanya termasuk mendengar suara keras, nyeri di telinga, dan kesulitan kognitif.

Diplomat AS pertama kali didiagnosis dengan Sindrom Havana di Kuba pada 2016 dan kemudian di China pada 2018. Para diplomat mengatakan mereka mengalami suara menusuk yang menyebabkan efek kesehatan jangka panjang. Diplomat AS di Rusia, Tajikistan, Austria dan di beberapa negara Afrika juga melaporkan mengalami gejala Sindrom Havana, termasuk mual dan pusing.

(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
Trump Copot Potret Obama...
Trump Copot Potret Obama di Gedung Putih, Diganti dengan Potretnya yang Lolos dari upaya Pembunuhan
YouTuber Ini Usik Suku...
YouTuber Ini Usik Suku Paling Terasing di Dunia, Ulahnya Dicap Ceroboh dan Bodoh
NATO Latihan Tempur...
NATO Latihan Tempur Besar-besaran Kerahkan 91 Pesawat, Belajar dari Perang Rusia-Ukraina
Krisis Air di Gaza Semakin...
Krisis Air di Gaza Semakin Parah, Warga Harus Antre Berjam-jam
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Thom Haye Sanjung Habis...
Thom Haye Sanjung Habis Peran Vital Nova Arianto
Standarisasi atau Standardisasi,...
Standarisasi atau Standardisasi, Mana Penulisan Kata yang Benar?
Meriahkan HUT ke-22...
Meriahkan HUT ke-22 Tanah Bumbu, PB POBSI Dukung Turnamen Batulicin Open 2025 Berhadiah Rp500 Juta
Berita Terkini
Siapa Haj Hasan Ibrahim...
Siapa Haj Hasan Ibrahim Al Fardan? Pengusaha Mutiara yang Jadi Inspirasi Arah Kemajuan Uni Emirat Arab
58 menit yang lalu
Jepang Harus Bayar Mahal...
Jepang Harus Bayar Mahal untuk Aliansi dengan AS! Bukan Ancaman dari Musuh, tapi Terlalu Banyak Kasus Pemerkosaan
2 jam yang lalu
Tentara Israel Kepung...
Tentara Israel Kepung Rafah, Siapkan Serangan Besar untuk Membangun Koridor Morag
2 jam yang lalu
Perundingan AS dan Iran...
Perundingan AS dan Iran Berlansung Konstruktif dan Positif, Akankah Konflik Timur Tengah Mereda?
4 jam yang lalu
Rusia Lacak Kapal Selam...
Rusia Lacak Kapal Selam Nuklir Inggris yang Teknologinya Dinilai Sangat Tua dan Ketinggalan Zaman
4 jam yang lalu
The Times: Inggris Terlibat...
The Times: Inggris Terlibat Perang Rusia-Ukraina, Termasuk Kerahkan Pasukan Rahasia
9 jam yang lalu
Infografis
Pesawat Pengebom Rusia...
Pesawat Pengebom Rusia Dicegat Jet Tempur Siluman F-35 AS
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved