Jelang Kunjungan Blinken, Sindrom Havana Serang Kedubes AS di Kolombia

Rabu, 13 Oktober 2021 - 15:17 WIB
loading...
Jelang Kunjungan Blinken,...
Sindrom Havana muncul di Kedubes AS di Bogota, Kolombia jelang kunjungan Menlu Antony Blinken. Foto/BBC
A A A
BOGOTA - Pejabat Amerika Serikat (AS) tengah menyelidiki kemungkinan kasus penyakit sindrom Havana di Kolombia . Ini terjadi beberapa hari sebelum kunjungan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.

Staf kedutaan AS di Bogota dilaporkan telah telah terluka oleh penyakit misterius, yang menyebabkan suara yang menyakitkan di telinga, kelelahan dan pusing.

Pada hari Selasa, Wall Street Journal (WSJ) pertama kali melaporkan bahwa email yang dikirim oleh Duta Besar AS untuk Kolombia Philip Goldberg mengkonfirmasi sejumlah insiden kesehatan yang tidak dapat dijelaskan atau UHI - istilah yang digunakan untuk sindrom Havana oleh pemerintah AS - sejak pertengahan September.

Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan kepada New York Times bahwa negara itu sedang menyelidiki laporan tersebut. Dia menambahkan bahwa AS memimpin penyelidikan.



Warga Amerika yang terkena sindrom Havana telah menggambarkan suara yang intens dan menyakitkan di telinga mereka. Beberapa dari sekitar 200 orang yang terkena dampak mengalami pusing dan kelelahan selama berbulan-bulan.

"Lebih dari setengah dari mereka yang terkena dampak adalah karyawan CIA," menurut New York Times yang dinukil BBC, Rabu (13/10/2021).

Seorang pejabat Departemen Luar Negeri AS menolak untuk mengkonfirmasi laporan tersebut kepada BBC.

"Kami sedang menyelidiki laporan AHI di mana pun mereka dilaporkan," katanya dalam sebuah pernyataan dan mereka secara aktif bekerja untuk mengidentifikasi penyebab insiden ini dan apakah mereka dapat dikaitkan dengan aktor asing.

Sindrom Havana pertama kali dilaporkan terjadi di Kuba pada 2016. Setelah itu, diplomat AS di seluruh dunia telah melaporkan kasus sindrom tersebut.
Halaman :
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1364 seconds (0.1#10.140)