Nenek Tangguh Asal Rusia, Berhasil Kalahkan 2 Pandemi Mematikan
loading...
A
A
A
MOSKOW - Seorang nenek asal Rusia yang berusia lebih dari 100 tahun berhasil melewati dua pandemi mematikan yang pernah melanda dunia. Ia tercatat pernah melalui pandemi Flu Spanyol yang ditakuti tahun 1918 dan berhasil pulih dari COVID-19 setelah sempat dirawat hampir dua minggu di rumah sakit.
Perempuan tangguh tersebut bernama Evdokia Klementievna Isakova yang berusia 103 tahun.
"Evdokia Klementievna Isakova menghabiskan dua hari dalam perawatan intensif di bawah pengawasan spesialis sepanjang waktu dan kemudian dirawat di bangsal rumah sakit. Hari ini, dia sehat dan pulang ke rumah,” Gubernur wilayah Sverdlovsk, Yevgeny Kuivashev, mengumumkan kepulangan perempuan itu dalam sebuah postingan di Instagram seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (26/11/2021).
Perempuan yang lahir pada masa Revolusi Rusia itu dibawa ke sebuah rumah sakit di kota wilayah Ural pada 12 November dengan kasus COVID-19 akut .
Sebuah pesan yang diposting oleh Kementerian Kesehatan wilayah itu menunjukkan bahwa Isakova kini berhasil mengalahkan total dua pandemi global, setelah selamat dari Flu Spanyol lebih dari seabad yang lalu. Wabah influenza itu diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia.
Dalam pernyataan yang sama, cucu pasien berterima kasih kepada para dokter karena telah menyelamatkannya dan berbagi rincian kehidupan neneknya yang “luar biasa”, yang telah melihat kebangkitan dan kejatuhan komunisme.
Lahir pada tahun 1918, Isakova belajar kimia, dan selama perang melawan Nazi Jerman ia bekerja mengembangkan teknik untuk memproses mantel kulit domba, sepatu bot, dan penutup agar tentara tetap hangat di front Timur.
"Saya pikir karakternya yang kuat, serta keterampilan dokter dan perawat departemen, membantunya pulih dan mengalahkan COVID," kata sang cucu.
Rumah sakit tempat dia dirawat hingga pulih kembali telah merawat sejumlah besar pasien sejak merebaknya wabah virus Corona tahun lalu. Menurut pemberitahuan kementerian kesehatan, pensiunan itu adalah pasien COVID-19 tertua yang dirawat di rumah sakit itu hingga saat ini, sedangkan yang termuda adalah bayi berusia dua minggu.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Perempuan tangguh tersebut bernama Evdokia Klementievna Isakova yang berusia 103 tahun.
"Evdokia Klementievna Isakova menghabiskan dua hari dalam perawatan intensif di bawah pengawasan spesialis sepanjang waktu dan kemudian dirawat di bangsal rumah sakit. Hari ini, dia sehat dan pulang ke rumah,” Gubernur wilayah Sverdlovsk, Yevgeny Kuivashev, mengumumkan kepulangan perempuan itu dalam sebuah postingan di Instagram seperti dikutip dari Russia Today, Jumat (26/11/2021).
Perempuan yang lahir pada masa Revolusi Rusia itu dibawa ke sebuah rumah sakit di kota wilayah Ural pada 12 November dengan kasus COVID-19 akut .
Sebuah pesan yang diposting oleh Kementerian Kesehatan wilayah itu menunjukkan bahwa Isakova kini berhasil mengalahkan total dua pandemi global, setelah selamat dari Flu Spanyol lebih dari seabad yang lalu. Wabah influenza itu diperkirakan telah menewaskan sedikitnya 50 juta orang di seluruh dunia.
Dalam pernyataan yang sama, cucu pasien berterima kasih kepada para dokter karena telah menyelamatkannya dan berbagi rincian kehidupan neneknya yang “luar biasa”, yang telah melihat kebangkitan dan kejatuhan komunisme.
Lahir pada tahun 1918, Isakova belajar kimia, dan selama perang melawan Nazi Jerman ia bekerja mengembangkan teknik untuk memproses mantel kulit domba, sepatu bot, dan penutup agar tentara tetap hangat di front Timur.
"Saya pikir karakternya yang kuat, serta keterampilan dokter dan perawat departemen, membantunya pulih dan mengalahkan COVID," kata sang cucu.
Rumah sakit tempat dia dirawat hingga pulih kembali telah merawat sejumlah besar pasien sejak merebaknya wabah virus Corona tahun lalu. Menurut pemberitahuan kementerian kesehatan, pensiunan itu adalah pasien COVID-19 tertua yang dirawat di rumah sakit itu hingga saat ini, sedangkan yang termuda adalah bayi berusia dua minggu.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(ian)