Citra Satelit Perlihatkan Aktivitas Lanjutan Reaktor Nuklir Korut
loading...
A
A
A
SEOUL - Korea Utara (Korut) tampaknya melanjutkan pengoperasian reaktor nuklir penghasil plutonium di kompleks andalannya, Yongbyon. Demikian diungkap situs web pemantau Amerika Serikat, yang memantau pelepasan uap dan air yang terlihat dalam citra satelit baru-baru ini.
Seperti dilaporkan kantor berita Korea Selatan (Korsel) Yohnap, Kamis (25/11/2021), 38 North melaporkan bahwa citra satelit komersial baru-baru ini dari kompleks utara Pyongyang memberikan bukti lebih lanjut tentang aktivitas di reaktor 5 megawatt, yang dapat menghasilkan hingga 6 kilogram plutonium, bahan yang digunakan untuk bom nuklir.
"Uap memancar dari ruang generator reaktor, menunjukkan bahwa setidaknya salah satu generator sedang berjalan," kata situs web tersebut. Selain itu, air terus dialirkan dari pipa bantu ke saluran yang menuju ke Sungai Kuryong.
Situs web itu mengatakan, aktivitas baru di reaktor itu "penting," karena produksi bahan fisil kemungkinan diperlukan untuk mencapai tujuan pemimpin Korut Kim Jong-un untuk memperkuat kemampuan nuklir yang diumumkan selama kongres partai kedelapan negara itu pada Januari.
“Pembangunan sayap baru di selatan reaktor air ringan eksperimental tampaknya terus berlanjut, meskipun tidak ada tanda-tanda operasi dimulai di fasilitas tersebut,” lanjut laporan itu.
Kecurigaan itu sejalan dengan hasil pemantauan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), yang mengatakan Korut tampaknya melanjutkan operasi di reaktor nuklir Yongbyon sejak mulai beroperasi pada Agustus.
Pengawas nuklir PBB juga menunjukkan kegiatan nuklir di pengayaan uranium dan fasilitas tambang di tempat lain. "Ada indikasi aktivitas yang sedang berlangsung di kompleks Kangson dan Pabrik Tambang dan Konsentrasi Pyongsan," kata Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi.
Kompleks Kangson adalah pabrik pengayaan uranium kedua Korut, setelah fasilitasnya yang terkenal di Yongbyon, dan fasilitas Pyongsan adalah pabrik utama yang mengubah bijih uranium menjadi kue kuning, langkah pertama menuju pengayaan uranium.
"Kami memantau dengan cermat laporan terkait," kata seorang pejabat kementerian unifikasi, yang menolak berkomentar lebih lanjut.
Kekhawatiran meningkat atas tanda-tanda kegiatan nuklir Pyongyang, terutama ketika Korsel dan AS telah berkonsultasi untuk deklarasi resmi berakhirnya Perang Korea 1950-1953 guna melanjutkan pembicaraan denuklirisasi yang terhenti dengan negara tertutup itu.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
Seperti dilaporkan kantor berita Korea Selatan (Korsel) Yohnap, Kamis (25/11/2021), 38 North melaporkan bahwa citra satelit komersial baru-baru ini dari kompleks utara Pyongyang memberikan bukti lebih lanjut tentang aktivitas di reaktor 5 megawatt, yang dapat menghasilkan hingga 6 kilogram plutonium, bahan yang digunakan untuk bom nuklir.
"Uap memancar dari ruang generator reaktor, menunjukkan bahwa setidaknya salah satu generator sedang berjalan," kata situs web tersebut. Selain itu, air terus dialirkan dari pipa bantu ke saluran yang menuju ke Sungai Kuryong.
Situs web itu mengatakan, aktivitas baru di reaktor itu "penting," karena produksi bahan fisil kemungkinan diperlukan untuk mencapai tujuan pemimpin Korut Kim Jong-un untuk memperkuat kemampuan nuklir yang diumumkan selama kongres partai kedelapan negara itu pada Januari.
“Pembangunan sayap baru di selatan reaktor air ringan eksperimental tampaknya terus berlanjut, meskipun tidak ada tanda-tanda operasi dimulai di fasilitas tersebut,” lanjut laporan itu.
Kecurigaan itu sejalan dengan hasil pemantauan Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), yang mengatakan Korut tampaknya melanjutkan operasi di reaktor nuklir Yongbyon sejak mulai beroperasi pada Agustus.
Pengawas nuklir PBB juga menunjukkan kegiatan nuklir di pengayaan uranium dan fasilitas tambang di tempat lain. "Ada indikasi aktivitas yang sedang berlangsung di kompleks Kangson dan Pabrik Tambang dan Konsentrasi Pyongsan," kata Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi.
Kompleks Kangson adalah pabrik pengayaan uranium kedua Korut, setelah fasilitasnya yang terkenal di Yongbyon, dan fasilitas Pyongsan adalah pabrik utama yang mengubah bijih uranium menjadi kue kuning, langkah pertama menuju pengayaan uranium.
"Kami memantau dengan cermat laporan terkait," kata seorang pejabat kementerian unifikasi, yang menolak berkomentar lebih lanjut.
Kekhawatiran meningkat atas tanda-tanda kegiatan nuklir Pyongyang, terutama ketika Korsel dan AS telah berkonsultasi untuk deklarasi resmi berakhirnya Perang Korea 1950-1953 guna melanjutkan pembicaraan denuklirisasi yang terhenti dengan negara tertutup itu.
Lihat Juga: 5 Negara Sahabat Korea Utara, Semua Musuh AS Termasuk Pemilik Bom Nuklir Terbanyak di Dunia
(esn)