Tentara Libya Sita Persenjataan dari UEA untuk Khalifa Haftar

Sabtu, 06 Juni 2020 - 22:00 WIB
loading...
Tentara Libya Sita Persenjataan...
Drone buatan UEA ditembak jatuh tentara Libya. Foto/Memo/Twitter
A A A
TRIPOLI - Tentara Libya menyita persenjataan, amunisi dan kendaraan yang dibeli oleh Uni Emirat Arab (UEA) untuk milisi pimpinan Khalifa Haftar.

Kabar ini terungkap setelah tentara Libya mengumumkan pembebasan ibu kota Tripoli dan kota Tarhuna dari milisi Haftar dalam 72 jam terakhir.

UEA merupakan satu dari beberapa negara, termasuk Mesir dan Rusia yang mendukung Haftar untuk melawan pemerintahan Libya yang diakui internasional.

Pasukan pemerintah Libya menyita sistem rudal pertahanan udara portable FN-6 yang juga disebut Manpad, senjata anti-tank SPG-9, rudal kendali anti-tank tipe Cornet, serta mortir dan rudal grad.

Mortir yang ditarik howitzer, roket, dan senjata anti-pesawat serta meriam juga disita oleh militer Libya.

“Puluhan tank, kendaraan bersenjata dan gudang senjata telah disita,” papar sumber pemerintah Libya.

Militer Libya membebaskan kota Tarhuna yang menjadi basis terakhir Haftar di barat Libya. Tarhuna menjadi titik penting bagi jalur pasokan milisi Haftar dari pangkalan udara Al Jufra.

Militer Libya telah mengumumkan pembebasan seluruh ibu kota Tripoli. Pada Maret, pemerintah Libya meluncurkan Operasi Badai Damai untuk melawan serangan di ibu kota dan telah menguasai sejumlah lokasi strategis termasuk pangkalan udara Al Watiya. (Baca juga: Gedung Putih Tarik Pasukan AS dari Jerman)

Perkembangan ini menjadi pukulan besar bagi pasukan Haftar. Pemerintahan Libya didirikan pada 2015 dengan kesepakatan yang dipimpin Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Namun upaya perdamaian jangka panjang gagal akibat serangan bersenjata oleh pasukan Haftar. (Baca juga: Bak Film Horor, Pria Ini Ancam Demonstran dengan Gergaji Mesin)
(sya)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1466 seconds (0.1#10.140)