Militer Sudan Setuju Kembalikan Abdalla Hamdok ke Kursi PM

Minggu, 21 November 2021 - 22:05 WIB
loading...
Militer Sudan Setuju...
Perdana Menteri Sudan Abdalla Hamdok. FOTO/Reuters
A A A
KAIRO - Sebuah kesepakatan dicapai antara pemimpin militer dan sipil Sudan untuk mengembalikan Abdalla Hamdok ke kursi Perdana Menteri negara itu. Bulan lalu, Hamdok digulingkan melalui sebuah kudeta militer .

Seperti dilaporkan AP, Minggu (21/11/2021), militer Sudan juga mengatakan bahwa pejabat pemerintah dan politisi yang ditangkap sejak kudeta 25 Oktober akan dibebaskan. Ini sebagai bagian dari kesepakatan antara militer dan partai politik, termasuk Partai Umma, partai terbesar di Sudan.



Menurut para pejabat, Hamdok akan memimpin Kabinet teknokratis independen. Mereka juga mengatakan, PBB, Amerika Serikat, dan lainnya memainkan “peran penting” dalam menyusun perjanjian. Para pejabat itu berbicara dengan syarat anonim untuk membahas kesepakatan sebelum pengumuman resmi.

Warga Sudan telah turun ke jalan sejak pengambilalihan kekuasaan oleh militer, yang menjungkirbalikkan transisi rapuh negara itu menuju demokrasi. Kesepakatan mengembalikan Hamdok ke kursi PM datang hanya beberapa hari setelah dokter mengatakan setidaknya 15 orang tewas oleh tembakan langsung selama demonstrasi anti-kudeta.

Militer telah memperketat cengkeramannya pada kekuasaan, menunjuk Dewan Kedaulatan baru yang dikelola militer. Dewan tersebut diketuai oleh pemimpin kudeta Jenderal Abdel-Fattah Burhan. “Dewan Berdaulat akan bertemu Minggu malam sebelum mengumumkan kesepakatan,” kata para pejabat.



Sebuah inisiatif nasional yang dibentuk setelah kudeta yang melibatkan partai politik dan tokoh masyarakat mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Hamdok akan diangkat kembali dan akan membentuk Kabinet teknokratis. Dikatakan kesepakatan itu akan ditandatangani Minggu malam bersama dengan deklarasi politik.

Pasukan untuk Deklarasi Kebebasan dan Perubahan, kelompok yang mempelopori pemberontakan yang berpuncak pada penggulingan Bashir, keberatan dengan kesepakatan apa pun dengan pihak militer. Dalam sebuah pernyataan hari Minggu, kelompok itu mengulangi penentangannya terhadap kemitraan politik baru dengan militer.

Mereka bersikeras para pelaku kudeta harus dibawa ke pengadilan. "Kami tidak peduli dengan kesepakatan apa pun dengan junta brutal ini dan kami menggunakan semua metode damai dan kreatif untuk menjatuhkannya," kata pernyataan itu. Kelompok itu juga memperbarui seruan untuk protes nasional terhadap pemerintahan militer.
(esn)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Siapa Brice Oligui Nguema?...
Siapa Brice Oligui Nguema? Presiden Terpilih Gabon yang Berani Menasionalisasi Aset Asing
4 Alasan Neokolonialisme...
4 Alasan Neokolonialisme Barat di Afrika Hancur, Salah Satunya Membeli Uranium dengan Harga Murah
Tentara Sudan Kuasai...
Tentara Sudan Kuasai Istana Kepresidenan, Pemberontak Masih Tebar Ancaman
Militer Sudan Kuasai...
Militer Sudan Kuasai Istana Presiden di Khartoum
AS dan Israel Ingin...
AS dan Israel Ingin Pindahkan Paksa Warga Gaza ke 3 Negara Afrika Timur
Tentara Prancis Mulai...
Tentara Prancis Mulai Hengkang dari Senegal, Negara Bekas Jajahannya
Akhir Dominasi Prancis...
Akhir Dominasi Prancis di Afrika, Macron Tarik Pasukan Militer dari Senegal
Hamas Siap Bebaskan...
Hamas Siap Bebaskan Semua Sandera Asal Israel Hentikan Perang Gaza
AS Nyerah Tengahi Konflik...
AS Nyerah Tengahi Konflik Rusia-Ukraina jika Tak Ada Kemajuan: Kami Harus Move On!
Rekomendasi
PB PGRI Desak Tunjangan...
PB PGRI Desak Tunjangan Profesi Guru Dipertahankan di RUU Sisdiknas
Ilmuwan Klaim Temukan...
Ilmuwan Klaim Temukan Bukti Keberadaan Alien
Jaga Pertumbuhan Ekonomi...
Jaga Pertumbuhan Ekonomi Biru, Kadin-KKP Mitigasi Dampak Tarif Trump
Berita Terkini
Pemimpin Houthi: Israel...
Pemimpin Houthi: Israel Didukung AS Peras Palestina Bebaskan Tawanan tanpa Kompensasi
2 jam yang lalu
Perang Dagang, China...
Perang Dagang, China Ganti Minyak Mentah AS dengan Minyak Kanada
3 jam yang lalu
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan...
1 dari 10 Bom yang Dijatuhkan Israel di Jalur Gaza Gagal Meledak
4 jam yang lalu
ICC Minta Hongaria Jelaskan...
ICC Minta Hongaria Jelaskan Kegagalan Menangkap Benjamin Netanyahu
5 jam yang lalu
9 Pesawat Militer AS...
9 Pesawat Militer AS Kirim Bom Penghancur Bunker ke Israel, Persiapan Serang Iran?
5 jam yang lalu
3 Riwayat Penyakit Raja...
3 Riwayat Penyakit Raja Salman, Pemimpin Arab Saudi yang Masih Tangguh di Usia Senja
6 jam yang lalu
Infografis
Mantan Panglima Militer...
Mantan Panglima Militer Israel Sebut Netanyahu Musuh Zionis
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved