Lukisan Termahal Sejagat Milik Pangeran Mohammed bin Salman Dianggap Bukan Karya da Vinci

Senin, 15 November 2021 - 07:42 WIB
loading...
Lukisan Termahal Sejagat...
Salvator Mundi, lukisan termahal di dunia yang menggambarkan Yesus Kristus memegang bola dunia transparan dengan satu tangan. Lukisan ini milik Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman. Foto/REUTERS
A A A
MADRID - Lukisan termahal sejagat "Salvator Mundi" yang dibeli atas nama Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman (MBS) disebut-sebut karya Leonardo da Vinci. Namun, lukisan seharga USD450 juta (lebih dari Rp6,4 triliun) ini diturunkan peringkatnya baru-baru ini oleh kurator di Prado, Spanyol.

"Keputusan museum Spanyol untuk menurunkan atribusi karya mewakili tanggapan paling kritis dari museum terkemuka sejak penjualan Christie's," tulis The Art Newspaper.



Sejak dijual di rumah lelang Christie's pada tahun 2017, lukisan yang menggambarkan Yesus Kristus muncul dari kegelapan memberkati dunia dengan satu tangan sambil memegang bola dunia transparan di tangan yang lain itu, belum dipamerkan di depan umum. Lukisan itu telah mengintensifkan misteri tentang kepemilikan dan keberadaannya, dan memperdalam perdebatan tentang keasliannya.

Banyak ahli seni terpecah mengenai apakah lukisan itu asli, dengan beberapa mengatakan itu tidak dilukis oleh master Italia, Leonardo da Vinci, secara pribadi melainkan oleh bengkelnya.

"Prado memiliki indeks untuk pameran Leonardo da Vinci di mana lukisan terdaftar sebagai 'oleh Leonardo' atau karya yang dikaitkan, bengkel atau disahkan dan diawasi oleh Leonardo. 'Salvator Mundi' sekarang terdaftar dalam kategori yang terakhir," lanjut laporan surat kabar seni tersebut yang dilansir AFP, Senin (15/11/2021).

Kurator Ana Gonzáles Mozo mengatakan dalam sebuah esai untuk katalog pameran: "Beberapa spesialis menganggap bahwa ada prototipe yang sekarang hilang [dari Salvator Mundi] sementara yang lain berpikir bahwa versi Cook yang banyak diperdebatkan adalah yang asli."

Versi Cook adalah lukisan milik Arab Saudi, dinamakan demikian setelah dibeli oleh Francis Cook pada tahun 1900.

Tetapi ahli mengatakan bahwa mungkin tidak ada prototipe yang dicat oleh Leonardo da Vinci dan mencatat bahwa mungkin salinan lain dari "Salvator Mundi" bisa menjadi yang paling dekat dengan aslinya yang hilang.

Katalog Prado juga berisi esai pembuka oleh Vincent Delieuvin, kurator retrospektif karya seniman Musée du Louvre tahun 2019 di Paris. Dia membahas lukisan milik Arab Saudi, mengacu pada "detail kualitas yang sangat buruk."

Delieuvin menyimpulkan, “Diharapkan bahwa tampilan permanen karya tersebut di masa depan akan memungkinkannya untuk dianalisis kembali dengan objektivitas yang lebih besar.”



Keberadaan lukisan "Salvator Mundi" saat ini tidak diketahui.

The Wall Street Journal pertama kali melaporkan bahwa lukisan seniman Renaisans itu dibeli pada 2017 oleh Menteri Kebudayaan Arab Saudi Pangeran Badr bin Abdullah, yang bertindak atas nama Pangeran Mohammd bin Salman.

Riyadh tidak pernah mengkonfirmasi atau membantah laporan itu.

Oligarki Rusia Dmitry Rybolovlev, yang memiliki lukisan itu sebelum menjualnya pada tahun 2017, menuduh pedagang seni Swiss Yves Bouvier menagihnya dengan menaikkan harga pada lusinan karya yang diperolehnya lebih dari USD2,1 miliar.

Rybolovlev telah menugaskan Bouvier untuk membantu membangun koleksi seni untuk menyaingi museum kecil—termasuk karya Van Gogh, Picasso, Monet, Rodin, Matisse, dan “Salvator Mundi” karya Leonardo da Vinci.

Jaksa Swiss menutup kasus itu pada September tetapi Rybolovlev mengatakan dia akan mengajukan banding.
(min)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1725 seconds (0.1#10.140)