Misteri Kim Jong-chul, Kakak Kim Jong-un yang Terobsesi Eric Clapton
loading...
A
A
A
SEOUL - Kim Jong-chul, kakak pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un , telah terlihat di beberapa konser Eric Clapton selama bertahun-tahun. Namun, keberadaannya sekarang menjadi misteri setelah dia berpotensi menggantikan sang pemimpin.
Kim Jong-chul (40) memang tidak pernah menjadi pesaing aktif dalam untuk kekuasaan Korut. Namun, dia tetap saja akan menjadi kandidat utama untuk memimpin Korut jika Kim Jong-un yang saat ini berusia 37 tahun meninggal suatu saat nanti.
“Dalam skenario suksesi, namanya pasti akan ada di atas meja,” kata Greg Scarlatoui, direktur eksekutif Komite Hak Asasi Manusia di Korea Utara, mengatakan kepada The Daily Beast, Selasa (9/11/2021).
Departemen Organisasi dan Bimbingan (OGD) dari Partai Buruh—dimana Kim Jong-un adalah ketuanya—akan memutuskan seorang pengganti, menyerahkannya kepada para jenderal dan pejabat tinggi partai yang sekarang mengelilingi Kim Jong-un untuk memutuskan aturan.
“Keluarga Kim adalah figur seperti dewa. Di Korea Utara, kualifikasi yang paling penting adalah menjadi anggota keluarga," kata Scarlatoui.
"Akan ada", kata Scarlatoui. "Ada plus menjadi keturunan langsung dari garis keturunan Paektu," lanjut dia merujuk puncak tertinggi semenanjung Korea di mana Kim Jong-il—ayah Kim Jong-un—, menurut cerita mistik Korea Utara, lahir pada tahun 1941 di sebuah pondok kayu.
"Dan minusnya, 'kelemahannya' yang nyata dibandingkan dengan saudaranya," imbuh dia. "Selalu ada simbiosis antara Partai Buruh dan rezim keluarga Kim.”
“Jong-chul memiliki posisi kehormatan di Departemen Organisasi dan Bimbingan, tetapi tidak ada laporan yang pernah menunjukkan bahwa dia berkontribusi pada tindakan atau keputusan politik,” kata Robert Collins, penulis buku tentang OGD setelah menghabiskan lebih dari 30 tahun menganalisis Korea Utara untuk Komando Amerika Serikat (AS) di
Seoul, kepada The Daily Beast.
“Kim Jong-un jelas mentoleransi keberadaannya selama dia tidak mengganggu," ujarnya.
Kim Jong-chul (40) memang tidak pernah menjadi pesaing aktif dalam untuk kekuasaan Korut. Namun, dia tetap saja akan menjadi kandidat utama untuk memimpin Korut jika Kim Jong-un yang saat ini berusia 37 tahun meninggal suatu saat nanti.
“Dalam skenario suksesi, namanya pasti akan ada di atas meja,” kata Greg Scarlatoui, direktur eksekutif Komite Hak Asasi Manusia di Korea Utara, mengatakan kepada The Daily Beast, Selasa (9/11/2021).
Departemen Organisasi dan Bimbingan (OGD) dari Partai Buruh—dimana Kim Jong-un adalah ketuanya—akan memutuskan seorang pengganti, menyerahkannya kepada para jenderal dan pejabat tinggi partai yang sekarang mengelilingi Kim Jong-un untuk memutuskan aturan.
“Keluarga Kim adalah figur seperti dewa. Di Korea Utara, kualifikasi yang paling penting adalah menjadi anggota keluarga," kata Scarlatoui.
"Akan ada", kata Scarlatoui. "Ada plus menjadi keturunan langsung dari garis keturunan Paektu," lanjut dia merujuk puncak tertinggi semenanjung Korea di mana Kim Jong-il—ayah Kim Jong-un—, menurut cerita mistik Korea Utara, lahir pada tahun 1941 di sebuah pondok kayu.
"Dan minusnya, 'kelemahannya' yang nyata dibandingkan dengan saudaranya," imbuh dia. "Selalu ada simbiosis antara Partai Buruh dan rezim keluarga Kim.”
“Jong-chul memiliki posisi kehormatan di Departemen Organisasi dan Bimbingan, tetapi tidak ada laporan yang pernah menunjukkan bahwa dia berkontribusi pada tindakan atau keputusan politik,” kata Robert Collins, penulis buku tentang OGD setelah menghabiskan lebih dari 30 tahun menganalisis Korea Utara untuk Komando Amerika Serikat (AS) di
Seoul, kepada The Daily Beast.
“Kim Jong-un jelas mentoleransi keberadaannya selama dia tidak mengganggu," ujarnya.