Tentara Rusia Berkumpul di Perbatasan Ukraina, Ini Kata Kremlin
loading...
A
A
A
MOSKOW - Kremlin membantah tentang peningkatan aktivitas militer Rusia di dekat Ukraina , mengatakan laporan itu sama sekali tidak berdasar. Sebelumnya situs berita Amerika Serikat (AS), The Washington Post, menerbitkan klaim tersebut.
Berbicara kepada wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakanlaporan yang menyatakanMoskow mengumpulkan pasukan dan peralatan militer di perbatasan dengan Ukraina bahkan tidak pantas mendapat tanggapan. Citra satelit yang menyertai laporan tersebut mengklaim menunjukkan perangkat keras Rusia di dekat kota Yelnya, yang berjarak sekitar 250 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina, dan lebih dekat ke negara tetangga Belarusia.
"Kualitas publikasi ini bahkan tidak layak untuk dikomentari dan, secara umum, Anda tidak boleh memperhatikannya, karena Anda sendiri melihat artikel itu tentang perbatasan dengan Ukraina," katanya.
"Foto-foto itu menunjukkan perbatasan dengan Belarusia. Tidak perlu membuang waktu untuk berkenalan dengan sampah berkualitas rendah seperti itu,” tambahnya.
"Pergerakan beberapa peralatan militer atau unit tentara kami di seluruh wilayah Federasi Rusia secara eksklusif adalah urusan kami," lanjut pejabat Kremlin tersebut.
"Rusia tidak pernah mengancam siapa pun, tidak mengancam dan tidak menimbulkan bahaya bagi siapa pun," tegasnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (3/11/2021).
Sebelumnya The Washington Post melaporkan ada penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina baru-baru ini. Video yang muncul di media sosial dalam beberapa hari terakhir menunjukkan kereta dan konvoi militer Rusia memindahkan sejumlah besar perangkat keras militer, termasuk tank dan rudal, di Rusia selatan dan barat.
Selain itu, citra satelit menunjukkan bahwa pasukan dari Tentara Gabungan ke-41 Rusia, yang biasanya berbasis di kota Novosibirsk, Siberia, tidak kembali ke Siberia setelah latihan, dan malah bergabung dengan pasukan Rusia lainnya di dekat perbatasan Ukraina. Kofman juga mengatakan citra satelit menunjukkan Tentara Tank Pengawal Pertama Rusia, sebuah unit elit yang berbasis di luar Moskow, sedang memindahkan personel dan material ke Ukraina.
Ukraina juga membantah laporan tersebut, dengan mengatakan bahwa tidak ada pengerahan tambahan militer Rusia yang telah diidentifikasi di wilayah tersebut.
Awal tahun ini, tuduhan bahwa Rusia meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut diklaim oleh para politisi di Kiev sebagai pendahulu dari invasi yang diperintahkan Moskow. Namun, Kremlin membantah keras bahwa mereka memiliki rencana untuk konflik militer dengan Ukraina, dan pasukan dikirim kembali ke pangkalan mereka beberapa hari kemudian setelah serangkaian latihan telah dilakukan.
Berbicara kepada wartawan, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakanlaporan yang menyatakanMoskow mengumpulkan pasukan dan peralatan militer di perbatasan dengan Ukraina bahkan tidak pantas mendapat tanggapan. Citra satelit yang menyertai laporan tersebut mengklaim menunjukkan perangkat keras Rusia di dekat kota Yelnya, yang berjarak sekitar 250 kilometer dari perbatasan dengan Ukraina, dan lebih dekat ke negara tetangga Belarusia.
"Kualitas publikasi ini bahkan tidak layak untuk dikomentari dan, secara umum, Anda tidak boleh memperhatikannya, karena Anda sendiri melihat artikel itu tentang perbatasan dengan Ukraina," katanya.
"Foto-foto itu menunjukkan perbatasan dengan Belarusia. Tidak perlu membuang waktu untuk berkenalan dengan sampah berkualitas rendah seperti itu,” tambahnya.
"Pergerakan beberapa peralatan militer atau unit tentara kami di seluruh wilayah Federasi Rusia secara eksklusif adalah urusan kami," lanjut pejabat Kremlin tersebut.
"Rusia tidak pernah mengancam siapa pun, tidak mengancam dan tidak menimbulkan bahaya bagi siapa pun," tegasnya seperti dikutip dari Russia Today, Rabu (3/11/2021).
Sebelumnya The Washington Post melaporkan ada penumpukan pasukan Rusia di dekat Ukraina baru-baru ini. Video yang muncul di media sosial dalam beberapa hari terakhir menunjukkan kereta dan konvoi militer Rusia memindahkan sejumlah besar perangkat keras militer, termasuk tank dan rudal, di Rusia selatan dan barat.
Selain itu, citra satelit menunjukkan bahwa pasukan dari Tentara Gabungan ke-41 Rusia, yang biasanya berbasis di kota Novosibirsk, Siberia, tidak kembali ke Siberia setelah latihan, dan malah bergabung dengan pasukan Rusia lainnya di dekat perbatasan Ukraina. Kofman juga mengatakan citra satelit menunjukkan Tentara Tank Pengawal Pertama Rusia, sebuah unit elit yang berbasis di luar Moskow, sedang memindahkan personel dan material ke Ukraina.
Ukraina juga membantah laporan tersebut, dengan mengatakan bahwa tidak ada pengerahan tambahan militer Rusia yang telah diidentifikasi di wilayah tersebut.
Awal tahun ini, tuduhan bahwa Rusia meningkatkan kehadirannya di wilayah tersebut diklaim oleh para politisi di Kiev sebagai pendahulu dari invasi yang diperintahkan Moskow. Namun, Kremlin membantah keras bahwa mereka memiliki rencana untuk konflik militer dengan Ukraina, dan pasukan dikirim kembali ke pangkalan mereka beberapa hari kemudian setelah serangkaian latihan telah dilakukan.
(ian)