Jerman Dukung NATO Lawan Rusia Habis-habisan dengan Senjata Nuklir

Minggu, 24 Oktober 2021 - 02:29 WIB
loading...
Jerman Dukung NATO Lawan Rusia Habis-habisan dengan Senjata Nuklir
Kanselir Jerman Angela Merkel (kanan) dan Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer. Jerman dukung NATO melawan Rusia dengan senjaata nuklir. Foto/REUTERS
A A A
BERLIN - Jerman mendukung rencana induk NATO yang akan melawan Rusia habis-habisan dengan senjata nuklir jika konflik kedua pihak pecah. Dukungan Berlin ini disampaikan Menteri Pertahanan Annegret Kramp-Karrenbauer.

Strategi besar, yang disepakati negara-negara NAATO pada hari Kamis, membayangkan pasukan aliansi militer itu memerangi pasukan Rusia di wilayah Baltik dan di seberang Laut Hitam, sementara juga menyerukan perang senjata non-konvensional, termasuk senjata nuklir, serangan siber, dan teknologi militer luar angkasa.

“Ini adalah cara pencegahan,” kata Kramp-Karrenbauer kepada radio Jerman, Deutschlandfunk, yang dilansir Russia Today, Sabtu (23/10/2021).



Itu adalah komentarnya terkait gagasan NATO untuk menyebarkan senjata nuklir di udara di atas Latvia, Lithuania, dan Estonia untuk melindungi mereka dari apa yang disebut NATO sebagai “ancaman Rusia".

“Kami harus menjelaskan kepada Rusia bahwa kami siap untuk menggunakan langkah-langkah seperti itu juga, sehingga akan memiliki efek jera awal. Ini sedang disesuaikan dengan perilaku Rusia saat ini,” katanya.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Rusia Sergey Shoigu mengatakan kepada rekan Jerman-nya: "Keamanan di Eropa hanya dapat dilakukan secara kolektif tanpa melanggar kepentingan Rusia. Tetapi saat ini NATO adalah pihak yang tidak siap untuk dialog yang setara tentang masalah ini.”

“Di tengah seruan untuk menghalangi Rusia secara militer, NATO secara konsisten membangun pasukannya di dekat perbatasan kami. Menteri Luar Negeri Jerman harus tahu betul bagaimana tindakan seperti itu berakhir untuk Jerman dan Eropa sebelumnya,” ujarnya.

Menteri pertahanan Rusia itu juga mengingat penarikan kacau pasukan AS dan sekutu NATO-nya dari Afghanistan pada Agustus 2021 lalu ketika negara itu jatuh ke tangan Taliban.

"Rencana pencegahan Barat di Afghanistan berakhir dengan bencana, yang harus dihadapi seluruh dunia sekarang,” katanya.
(min)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1071 seconds (0.1#10.140)