Bukan Lockdown, Putin Pilih Liburkan Pekerja di Tengah Amuk COVID-19
loading...
A
A
A
Pemimpin Rusia itu mengaku bingung dengan mereka yang meragukan vaksin, bahkan hal itu juga terjadi di antara teman-teman dekatnya. Mereka mengatakan bahwa mereka akan mendapatkan suntikan setelah dia melakukannya dan kemudian terus menundanya. Putin sendiri telah mendapatkan vaksin Sputnik V yang dikembangkan di dalam negeri awal tahun ini.
"Saya tidak mengerti apa yang terjadi," ujar Putin.
“Kami memiliki vaksin yang andal dan efisien. Vaksin benar-benar mengurangi risiko penyakit, komplikasi serius, dan kematian,” jelasnya.
Dia juga telah menyetujui proposal Kabinet yang memberikan dua hari cuti berbayar kepada mereka yang mendapatkan vaksin untuk membantu mendorong program vaksinasi.
Putin juga memperingatkan para pemimpin regional agar tidak mencoba memperindah data statistik, dengan mengatakan jumlah infeksi baru yang tinggi tidak berarti pekerjaan yang buruk oleh pihak berwenang.
"Ini menunjukkan efisiensi tim regional, bukan sebaliknya," tegasnya.
Hingga saat ini, Kremlin mengesampingkan penguncian nasional atau lockdown seperti yang terjadi di awal pandemi yang memberikan pukulan berat bagi ekonomi dan melemahkan popularitas Putin, alih-alih memberdayakan otoritas regional untuk memutuskan pembatasan lokal.
Gugus tugas virus corona Rusia melaporkan 1.028 kematian dalam 24 jam terakhir, jumlah tertinggi sejak awal pandemi. Itu membuat jumlah kematian Rusia menjadi 226.353, sejauh ini tertinggi di Eropa.