Turki: Jet Tempur Siluman F-35 AS Pilihan Pertama, F-16 Alternatif
loading...
A
A
A
ANKARA - Turki mengakui sedang berupaya memperluas armada jet tempur F-16-nya dengan membelinya dari Amerika Serikat (AS). Jet-jet tempur F-16 yang di-upgrade dipilih sebagai alternatif pembelian jet tempur siluman F-35 yang mengalami kegagalan.
Sekadar diketahui, Washington membatalkan kesepakatan pembelian sekitar 100 unit F-35 oleh Ankara setelah karena Turki nekat membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia.
"Pilihan pertama kami adalah membeli F-35, dan ini adalah hak kami. Jika krisis dengan Amerika Serikat teratasi, Turki akan masuk kembali ke program dan kami akan menerima F-35 kami," kata juru bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalyn dalam sebuah wawancara dengan koran Milliyet, Selasa (12/10/2021).
"Jika masalahnya tidak terpecahkan, kami akan terus mencari alternatif. Perluasan armada F-16 yang ada dan modernisasinya dapat dianggap sebagai alternatif. Tergantung pada kondisi, keputusan akhir akan dibuat berdasarkan kebutuhan kami," lanjut Kalyn.
Turki sudah mengajukan pembelian 40 unit jet tempur F-16 kepada AS. Namun, pengajuan ini kemungkinan ditentang Kongres AS yang masih belum bisa menerima Ankara membeli sistem rudal S-400 Rusia.
Dia menambahkan bahwa langkah Amerika mendepak Turki dari program jet tempur siluman F-35 adalah sepenuhnya ilegal dan tidak adil.
Dia mencatat bahwa Turki telah membayar Amerika Serikat sebesar USD1,4 miliar untuk berpartisipasi dalam program tersebut.
Pada bulan April 2021, Amerika Serikat mengirim pemberitahuan resmi ke Turki tentang pengecualiannya dari program produksi jet tempur F-35 terbaru karena pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia oleh Ankara.
Tujuh mitra yang tersisa dalam proyek F-35 adalah Inggris, Italia, Belanda, Australia, Denmark, Kanada, dan Norwegia.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
Sekadar diketahui, Washington membatalkan kesepakatan pembelian sekitar 100 unit F-35 oleh Ankara setelah karena Turki nekat membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari Rusia.
"Pilihan pertama kami adalah membeli F-35, dan ini adalah hak kami. Jika krisis dengan Amerika Serikat teratasi, Turki akan masuk kembali ke program dan kami akan menerima F-35 kami," kata juru bicara Kepresidenan Turki Ibrahim Kalyn dalam sebuah wawancara dengan koran Milliyet, Selasa (12/10/2021).
"Jika masalahnya tidak terpecahkan, kami akan terus mencari alternatif. Perluasan armada F-16 yang ada dan modernisasinya dapat dianggap sebagai alternatif. Tergantung pada kondisi, keputusan akhir akan dibuat berdasarkan kebutuhan kami," lanjut Kalyn.
Turki sudah mengajukan pembelian 40 unit jet tempur F-16 kepada AS. Namun, pengajuan ini kemungkinan ditentang Kongres AS yang masih belum bisa menerima Ankara membeli sistem rudal S-400 Rusia.
Dia menambahkan bahwa langkah Amerika mendepak Turki dari program jet tempur siluman F-35 adalah sepenuhnya ilegal dan tidak adil.
Dia mencatat bahwa Turki telah membayar Amerika Serikat sebesar USD1,4 miliar untuk berpartisipasi dalam program tersebut.
Pada bulan April 2021, Amerika Serikat mengirim pemberitahuan resmi ke Turki tentang pengecualiannya dari program produksi jet tempur F-35 terbaru karena pembelian sistem pertahanan udara S-400 Rusia oleh Ankara.
Tujuh mitra yang tersisa dalam proyek F-35 adalah Inggris, Italia, Belanda, Australia, Denmark, Kanada, dan Norwegia.
Lihat Juga: Negara Pendiri BRICS yang Mulai Ragu Tinggalkan Dolar AS, Salah Satunya Musuh Amerika Serikat
(min)