Negara-negara Ini Punya Pasukan yang Berjaga di Selat Hormuz
loading...
A
A
A
Menanggapi beberapa serangan Iran, Pentagon mengirimkan 14.000 tentara Amerika Serikat (AS) termasuk pesawat tempur, dan system rudal patriot. Pasukan tambahan ini juga meningkatkan tenaga kerja di kapal perang AS di Selat Homuz.
Selain itu, untuk meningkatkan perlindungan dan pengawasan Selat Hormuz dan Selat Bab el-Mandeb, AS membentuk cincin keamanan maritim internasional yang disebut sebagai Operasi Sentinel. Pengawasan juga dilakukan melalui lalu lintas udara.
3. Inggris
Kejadian Iran menyita kapal minyak berbendera Inggris di selat Hormuz pada 19 Juli 2019 lalu menyebabkan Inggris mengajak negara sekutunya di Eropa untuk membentuk aliansi maritime baru.
Aliansi ini ditujukan untuk melindungi kapal komersial yang berlayar menggunakan selat ini. Prinsip negara Inggris dan sekutunya adalah penjagaan ini tidak untuk menimbulkan ketegangan namun karena kebebasaan navigasi.
4. Korea Selatan
Pada Juli 2019 lalu, Korea Selatan mengungkapkan rencananya bergabung pasukan maritim pimpinan AS di Timur Tengah. Unit Angkatan laut yang meliputi kapal perusak disiapkan untuk melancarkan rencana tersebut.
Unit ini disiapkan untuk membantu patroli tanker minyak yang melewati Selat Hormuz. Kemudian pada tahun 2020 lalu, militer Korea Selatan melakukan perluasan unit anti-pembajakan ke area sekitar Selat Hormuz.
Selain itu, untuk meningkatkan perlindungan dan pengawasan Selat Hormuz dan Selat Bab el-Mandeb, AS membentuk cincin keamanan maritim internasional yang disebut sebagai Operasi Sentinel. Pengawasan juga dilakukan melalui lalu lintas udara.
3. Inggris
Kejadian Iran menyita kapal minyak berbendera Inggris di selat Hormuz pada 19 Juli 2019 lalu menyebabkan Inggris mengajak negara sekutunya di Eropa untuk membentuk aliansi maritime baru.
Aliansi ini ditujukan untuk melindungi kapal komersial yang berlayar menggunakan selat ini. Prinsip negara Inggris dan sekutunya adalah penjagaan ini tidak untuk menimbulkan ketegangan namun karena kebebasaan navigasi.
4. Korea Selatan
Pada Juli 2019 lalu, Korea Selatan mengungkapkan rencananya bergabung pasukan maritim pimpinan AS di Timur Tengah. Unit Angkatan laut yang meliputi kapal perusak disiapkan untuk melancarkan rencana tersebut.
Unit ini disiapkan untuk membantu patroli tanker minyak yang melewati Selat Hormuz. Kemudian pada tahun 2020 lalu, militer Korea Selatan melakukan perluasan unit anti-pembajakan ke area sekitar Selat Hormuz.