Begini Strategi Singapura Hidup Normal dengan COVID-19
loading...
A
A
A
“Kami tidak tahu persis kapan, tapi dari pengalaman negara lain, mudah-mudahan dalam satu bulan atau lebih," ujarnya.
Setelah lonjakan stabil, Lee mengatakan Singapura mungkin masih melihat lonjakan di masa depan, terutama jika varian baru muncul dan mungkin harus menekan "rem" lagi jika kasus kembali tumbuh terlalu cepat, untuk melindungi sistem perawatan kesehatan dan petugas kesehatannya.
“Tetapi kami akan lebih mampu mengatasi lonjakan di masa depan. Kapasitas dan proses kami terus meningkat. Karena semakin banyak orang yang terpapar virus dan pulih, tingkat kekebalan kita akan meningkat, dan COVID-19 akan menyebar lebih cepat di antara kita," ujarnya, seperti dikutip Bernama.
Tentang bagaimana Singapura tahu kapan akan memasuki normal baru, Lee mengatakan: "Itu akan terjadi ketika kita dapat melonggarkan pembatasan, hanya menerapkan SMM ringan, dan kasus tetap stabil, mungkin ratusan per hari, tetapi tidak bertambah."
“Saat rumah sakit kita bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Ketika kami bisa kembali melakukan hal-hal yang biasa kami lakukan, dan melihat keramaian lagi tanpa khawatir atau merasa aneh,” imbuh dia.
Pada 8 Oktober siang, Singapura melaporkan 3.590 kasus baru infeksi COVID-19 sehingga total beban kasus untuk Republik Singapura menjadi 120.454.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
Setelah lonjakan stabil, Lee mengatakan Singapura mungkin masih melihat lonjakan di masa depan, terutama jika varian baru muncul dan mungkin harus menekan "rem" lagi jika kasus kembali tumbuh terlalu cepat, untuk melindungi sistem perawatan kesehatan dan petugas kesehatannya.
“Tetapi kami akan lebih mampu mengatasi lonjakan di masa depan. Kapasitas dan proses kami terus meningkat. Karena semakin banyak orang yang terpapar virus dan pulih, tingkat kekebalan kita akan meningkat, dan COVID-19 akan menyebar lebih cepat di antara kita," ujarnya, seperti dikutip Bernama.
Tentang bagaimana Singapura tahu kapan akan memasuki normal baru, Lee mengatakan: "Itu akan terjadi ketika kita dapat melonggarkan pembatasan, hanya menerapkan SMM ringan, dan kasus tetap stabil, mungkin ratusan per hari, tetapi tidak bertambah."
“Saat rumah sakit kita bisa kembali beraktivitas seperti biasa. Ketika kami bisa kembali melakukan hal-hal yang biasa kami lakukan, dan melihat keramaian lagi tanpa khawatir atau merasa aneh,” imbuh dia.
Pada 8 Oktober siang, Singapura melaporkan 3.590 kasus baru infeksi COVID-19 sehingga total beban kasus untuk Republik Singapura menjadi 120.454.
Lihat Juga: Bintang Porno Jepang yang Pasang Tarif Rp306 Juta untuk Seks Ditangkap dalam Operasi Hong Kong
(min)