Semakin Panas, China Kirim 77 Pesawat Tempur ke Taiwan
loading...
A
A
A
"China dapat mengambil alih Kepulauan Pratas kapan pun Presiden China Xi Jinping memutuskan," Yoshiyuki Ogasawara, seorang profesor di Universitas Studi Luar Negeri Tokyo menulis di The Diplomat pada bulan Desember.
"Pulau-pulau itu adalah titik hotspot potensial yang sekarang perlu menjadi perhatian AS, Jepang, dan negara-negara demokratis lainnya," tulis Ogasawara.
Serangan itu tidak melanggar wilayah udara Taiwan, yang membentang 12 mil laut dari pantainya. Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) mendefinisikan ADIZ sebagai area yang ditentukan dari wilayah udara di atas darat atau air di mana suatu negara memerlukan identifikasi, lokasi, dan kontrol lalu lintas udara yang segera dan positif dari pesawat untuk kepentingan keamanan nasional negara tersebut.
Sebelum dua hari terakhir, rekor satu hari penyerbuan ke ADIZ Taiwan terjadi pada bulan Juni, ketika 28 jet-jet tempur China masuk.
Serangan pada hari Jumat terjadi ketika Beijing merayakan 72 tahun berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949.
Taiwan dan China telah diperintah secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara lebih dari tujuh dekade lalu, di mana kelompok Nasionalis yang kalah melarikan diri ke Taipei.
Namun, Beijing memandang Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya meskipun Partai Komunis China tidak pernah memerintah pulau demokratis berpenduduk sekitar 24 juta orang itu.
Presiden China Xi Jinping telah menolak untuk mengesampingkan kekuatan militer untuk merebut Taiwan jika perlu.
Lihat Juga: Prabowo Diundang ke China dan AS: Prinsip Bebas dan Aktif dalam Lanskap Geopolitik Modern
"Pulau-pulau itu adalah titik hotspot potensial yang sekarang perlu menjadi perhatian AS, Jepang, dan negara-negara demokratis lainnya," tulis Ogasawara.
Serangan itu tidak melanggar wilayah udara Taiwan, yang membentang 12 mil laut dari pantainya. Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) mendefinisikan ADIZ sebagai area yang ditentukan dari wilayah udara di atas darat atau air di mana suatu negara memerlukan identifikasi, lokasi, dan kontrol lalu lintas udara yang segera dan positif dari pesawat untuk kepentingan keamanan nasional negara tersebut.
Sebelum dua hari terakhir, rekor satu hari penyerbuan ke ADIZ Taiwan terjadi pada bulan Juni, ketika 28 jet-jet tempur China masuk.
Serangan pada hari Jumat terjadi ketika Beijing merayakan 72 tahun berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949.
Taiwan dan China telah diperintah secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara lebih dari tujuh dekade lalu, di mana kelompok Nasionalis yang kalah melarikan diri ke Taipei.
Namun, Beijing memandang Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya meskipun Partai Komunis China tidak pernah memerintah pulau demokratis berpenduduk sekitar 24 juta orang itu.
Presiden China Xi Jinping telah menolak untuk mengesampingkan kekuatan militer untuk merebut Taiwan jika perlu.
Lihat Juga: Prabowo Diundang ke China dan AS: Prinsip Bebas dan Aktif dalam Lanskap Geopolitik Modern
(ian)