Semakin Panas, China Kirim 77 Pesawat Tempur ke Taiwan

Minggu, 03 Oktober 2021 - 14:16 WIB
loading...
Semakin Panas, China...
China selama dua hari berturut-turut mengirimkan 77 pesawat tempur ke Taiwan. Foto/Ilustrasi
A A A
TAIPEI - Taiwan telah melaporkan rekor jumlah serangan udara oleh pesawat tempur China ke zona identifikasi pertahanan udara (ADIZ) untuk hari kedua berturut-turut. Kementerian Pertahanan Nasional Taiwan mengatakan pada Sabtu malam.

Pulau berpemerintahan sendiri itu mengatakan total 39 pesawat militer China memasuki ADIZ pada hari Sabtu, lebih banyak satu buah dari 38 pesawat yang terlihat pada hari Jumat.



Jumlah 38 dan 39 pesawat masing-masing adalah jumlah serangan tertinggi yang dilaporkan Taiwan dalam sehari sejak mulai melaporkan secara terbuka kegiatan semacam itu tahun lalu.

"Serangan pada hari Sabtu datang dalam dua gelombang - 20 pesawat pada siang hari dan 19 pesawat pada malam hari," kata kementerian itu dalam dua pernyataan.

"Mereka terdiri dari 26 jet tempur J-16, 10 jet tempur Su-30, dua pesawat peringatan anti-kapal selam Y-8 dan satu pesawat peringatan dini dan kontrol udara KJ-500," kata Kementerian Pertahanan Taiwan seperti dikutip dari CNN, Minggu (3/10/2021).

Taiwan tidak tinggal diam melihat aksi China. Mereka lantas mengirimkan sejumlah pesawat tempur, mengeluarkan peringatan radio, dan mengerahkan sistem rudal pertahanan udara.

Peta yang diperlihatan oleh Kementerian Pertahanan Taiwan menunjukkan semua penerbangan China pada hari Sabtu berada di bagian paling barat daya pulau ADIZ. Jet-jet tempur Angkatan Udara China datang di sekitar Pulau Pratas, yang terletak di atas Laut China Selatan dan sebenarnya lebih dekat ke Hong Kong daripada Taiwan.



Pulau ini tidak memiliki penduduk tetap tetapi merupakan rumah bagi kontingen kecil militer Taiwan dan memiliki landasan terbang. Analis mencatat pulau itu datar dan akan sulit untuk dipertahankan.

"China dapat mengambil alih Kepulauan Pratas kapan pun Presiden China Xi Jinping memutuskan," Yoshiyuki Ogasawara, seorang profesor di Universitas Studi Luar Negeri Tokyo menulis di The Diplomat pada bulan Desember.

"Pulau-pulau itu adalah titik hotspot potensial yang sekarang perlu menjadi perhatian AS, Jepang, dan negara-negara demokratis lainnya," tulis Ogasawara.

Serangan itu tidak melanggar wilayah udara Taiwan, yang membentang 12 mil laut dari pantainya. Administrasi Penerbangan Federal Amerika Serikat (AS) mendefinisikan ADIZ sebagai area yang ditentukan dari wilayah udara di atas darat atau air di mana suatu negara memerlukan identifikasi, lokasi, dan kontrol lalu lintas udara yang segera dan positif dari pesawat untuk kepentingan keamanan nasional negara tersebut.

Sebelum dua hari terakhir, rekor satu hari penyerbuan ke ADIZ Taiwan terjadi pada bulan Juni, ketika 28 jet-jet tempur China masuk.

Serangan pada hari Jumat terjadi ketika Beijing merayakan 72 tahun berdirinya Republik Rakyat China pada tahun 1949.



Taiwan dan China telah diperintah secara terpisah sejak berakhirnya perang saudara lebih dari tujuh dekade lalu, di mana kelompok Nasionalis yang kalah melarikan diri ke Taipei.

Namun, Beijing memandang Taiwan sebagai bagian tak terpisahkan dari wilayahnya meskipun Partai Komunis China tidak pernah memerintah pulau demokratis berpenduduk sekitar 24 juta orang itu.

Presiden China Xi Jinping telah menolak untuk mengesampingkan kekuatan militer untuk merebut Taiwan jika perlu.
(ian)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1256 seconds (0.1#10.140)