AS Buta Jenis Rudal yang Diluncurkan Korut
loading...
A
A
A
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) masih berusaha mengkonfirmasi jenis rudal yang diluncurkan oleh Korea Utara (Korut). Meski begitu, AS mengutuk setiap peluncuran rudal ilegal oleh Korut yang menimbulkan ancaman bagi negara lain.
Korut sebelumnya mengatakan telah melakukan uji tembak rudal hipersonik baru pada Selasa kemarin.
"Kami mengetahui laporan-laporan ini. Kami sedang bekerja untuk mengkonfirmasi sifat spesifik dari acara peluncuran baru-baru ini dan berkonsultasi dengan sekutu kami," kata pejabat AS kepada Kantor Berita Korea Selatan (Korsel) Yonhap melalui email, meminta untuk tidak disebutkan namanya, Rabu (29/9/2021).
"Kami menanggapi laporan tentang kemampuan baru dengan serius, dan seperti yang telah kami katakan, kami mengutuk setiap peluncuran rudal ilegal, yang mengganggu stabilitas kawasan dan komunitas internasional," tambah pejabat itu.
Peluncuran terbaru terjadi sekitar dua minggu setelah Korut melakukan uji coba rudal balistik jarak pendek baru.
Pada tanggal 15 September, Korut meluncurkan dua rudal balistik ke arah Laut Jepang, yang jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang. Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, rudal tersebut menempuh jarak sekitar 800 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum sekitar 60 kilometer.
AS telah mengutuk kedua peluncuran tersebut sebagai pelanggaran terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB. Pyongyang dilarang menguji atau meluncurkan rudal balistik apa pun di bawah sanksi PBB.
Kin Moy, wakil asisten menteri luar negeri utama untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, sebelumnya mengatakan AS masih tetap terbuka dan berkomitmen untuk terlibat dengan Korut.
Sementara itu surat kabar Korut, Rodong Sinmun, pada Rabu pagi melaporkan bahwa uji coba rudal hipersonik yang diidentifikasi sebagai Hwasong-8 diadakan di tempat uji coba di Provinsi Jagang utara. Peluncuran yang sukses itu mengkonfirmasi kemampuan manuver dan stabilitas rudal.
"Militer Korut mencatat kinerja mesin dan sistem bahan bakar rudal yang stabil," kata surat kabar itu yang dinukil TASS.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada hari Selasa mengatakan bahwa KOrut menembakkan rudal jarak pendek ke arah Laut Jepang. Menurut perkiraan awal, proyektil itu menempuh jarak sekitar 200 kilometer, mencapai ketinggian maksimum sekitar 30 kilometer.
Korut sebelumnya mengatakan telah melakukan uji tembak rudal hipersonik baru pada Selasa kemarin.
"Kami mengetahui laporan-laporan ini. Kami sedang bekerja untuk mengkonfirmasi sifat spesifik dari acara peluncuran baru-baru ini dan berkonsultasi dengan sekutu kami," kata pejabat AS kepada Kantor Berita Korea Selatan (Korsel) Yonhap melalui email, meminta untuk tidak disebutkan namanya, Rabu (29/9/2021).
"Kami menanggapi laporan tentang kemampuan baru dengan serius, dan seperti yang telah kami katakan, kami mengutuk setiap peluncuran rudal ilegal, yang mengganggu stabilitas kawasan dan komunitas internasional," tambah pejabat itu.
Peluncuran terbaru terjadi sekitar dua minggu setelah Korut melakukan uji coba rudal balistik jarak pendek baru.
Pada tanggal 15 September, Korut meluncurkan dua rudal balistik ke arah Laut Jepang, yang jatuh di zona ekonomi eksklusif Jepang. Menurut Kepala Staf Gabungan Korea Selatan, rudal tersebut menempuh jarak sekitar 800 kilometer dan mencapai ketinggian maksimum sekitar 60 kilometer.
AS telah mengutuk kedua peluncuran tersebut sebagai pelanggaran terhadap berbagai resolusi Dewan Keamanan PBB. Pyongyang dilarang menguji atau meluncurkan rudal balistik apa pun di bawah sanksi PBB.
Kin Moy, wakil asisten menteri luar negeri utama untuk urusan Asia Timur dan Pasifik, sebelumnya mengatakan AS masih tetap terbuka dan berkomitmen untuk terlibat dengan Korut.
Sementara itu surat kabar Korut, Rodong Sinmun, pada Rabu pagi melaporkan bahwa uji coba rudal hipersonik yang diidentifikasi sebagai Hwasong-8 diadakan di tempat uji coba di Provinsi Jagang utara. Peluncuran yang sukses itu mengkonfirmasi kemampuan manuver dan stabilitas rudal.
"Militer Korut mencatat kinerja mesin dan sistem bahan bakar rudal yang stabil," kata surat kabar itu yang dinukil TASS.
Kepala Staf Gabungan Korea Selatan pada hari Selasa mengatakan bahwa KOrut menembakkan rudal jarak pendek ke arah Laut Jepang. Menurut perkiraan awal, proyektil itu menempuh jarak sekitar 200 kilometer, mencapai ketinggian maksimum sekitar 30 kilometer.
(ian)