China: AS Menciptakan Diplomasi Sandera

Selasa, 28 September 2021 - 22:10 WIB
loading...
China: AS Menciptakan...
Dua warga Kanada Michael Spavor serta Michael Kovrig dilepaskan setelah Kanada membebaskan bos Huawei, Meng Wanzhou. Foto/Kolase/Sindonews
A A A
BEIJING - Beijingmenepis rumor bahwa warga Barat tidak aman di China dan mereka dapat digunakan sebagai sandera dalam perselisihan diplomatik di masa depan. Rumor itu muncul dua orang Kanada dibebaskan ketika Ottawa membatalkan tuntutan terhadap CFO Huawei .

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying membalas media Barat dan beberapa rumor tidak masuk akal setelah dia ditanya apakah China telah menetapkan preseden dengan membebaskan dua warga Kanada yang diduga disandera, setelah Ottawa menjatuhkan dakwaan terhadap eksekutif Huawei Meng Wanzhou.

"Ini persis sama dengan rumor tidak masuk akal yang biasa dibuat oleh beberapa orang di Amerika Serikat dan Barat, menghasut rumor mengerikan tentang masalah terkait China," kata Hua kepada media pada konferensi pers harian seperti dikutip dari Russia Today, Selasa (28/9/2021).

Ia berpendapat Barat dan medianya hanya mencoba untuk membangkitkan perasaan negatif dan memfitnah China. Hua mengklaim bahwa orang asing memang aman di China dan orang harus ingat bahwa Michael Spavor serta Michael Kovrig adalah penjahat.

"Mereka telah menulis pengakuan dan bahkan bertobat," tambahnya.

Kedua pria itu ditangkap atas tuduhan spionase pada 10 Desember 2018, hanya sembilan hari setelah penahanan CFO Huawei Meng Wanzhou di Kanada. Ottawa mengklaim langkah itu sebagai pembalasan atas penahanan Meng. Kedua pria itu dikirim kembali ke Kanada setelah Meng dibebaskan pekan lalu.



Berfokus pada AS, Hua berpendapat bahwa semua orang sadar bahwa Washington adalah penemu diplomasi sandera, dan praktik semacam itu berada di bawah Beijing.

“Melalui kebijakan dan tindakannya sendiri, Amerika Serikat telah memberi dunia banyak kasus klasik diplomasi koersif,” ujarnya.

Hua juga menunjuk kasus Frederic Pierucci, mantan eksekutif perusahaan multinasional Prancis Alstom, yang ditahan di AS, dituduh melakukan korupsi. Pierucci berpendapat dia adalah "sandera ekonomi" karena penangkapannya terjadi pada saat raksasa AS General Electric sedang menegosiasikan pembelian bagian energi Alstom.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Lanjut Baca Berita Terkait Lainnya
Berita Terkait
Trump Tuntut Ukraina...
Trump Tuntut Ukraina Bayar Kembali Semua Bantuan AS dengan Bunganya
Trump Pecat Hampir Semua...
Trump Pecat Hampir Semua Karyawan Institut Perdamaian yang Didanai Kongres AS
Eks PM Inggris Tegaskan...
Eks PM Inggris Tegaskan Tidak Ada Alternatif NATO
Iran Tidak Peduli dan...
Iran Tidak Peduli dan Tak Takut dengan Ancaman Trump
Mahasiswi PhD Asal Turki...
Mahasiswi PhD Asal Turki Ini Diculik saat Hendak Berbuka Puasa, Terancam Dideportasi dari AS karena Dituding Mendukung Hamas
Kunjungi Pangkalan Militer,...
Kunjungi Pangkalan Militer, JD Vance Tuding Bujuk Warga Greenland Bergabung dengan AS
AS Ngotot Kuasai Greenland,...
AS Ngotot Kuasai Greenland, Tuding Denmark Gagal Melindungi
Mahasiswa Turki Diculik...
Mahasiswa Turki Diculik Agen AS Saat Akan Berbuka Puasa Gara-Gara Dukungan untuk Palestina
Rekomendasi
BTS, BLACKPINK, BIGBANG,...
BTS, BLACKPINK, BIGBANG, dan IU Masuk Daftar Musisi Terhebat Abad 21
Ikut Mudik, Apriyani...
Ikut Mudik, Apriyani Rahayu Bakal Jalani Tradisi Lebaran di Kampung Halaman
Mentan Amran: Operasi...
Mentan Amran: Operasi Pasar Pangan Murah AgriPost Stabilkan Harga Pangan
Berita Terkini
Sambut Idulfitri, Hamas...
Sambut Idulfitri, Hamas Sepakati Proposal Gencatan Senjata Baru dengan Israel
8 jam yang lalu
Israel Larang Umat Islam...
Israel Larang Umat Islam Palestina Gelar Salat Id di Masjid Ibrahimi
11 jam yang lalu
Rakyat Palestina Rayakan...
Rakyat Palestina Rayakan Idulfitri, Israel Intensifkan Serangan Darat dengan Kirim Ribuan Tentara ke Rafah
12 jam yang lalu
Ditinggal AS dan Eropa,...
Ditinggal AS dan Eropa, Presiden Ukraina Memiliki Misi Rahasia ke China dan Brasil
12 jam yang lalu
Agen FSB Rusia Selidiki...
Agen FSB Rusia Selidiki Senjata Sonik di Serbia
14 jam yang lalu
Mengapa Ukraina dan...
Mengapa Ukraina dan AS Kalah 5-0 dalam Perundingan dengan Rusia?
15 jam yang lalu
Infografis
Iran: 2 Kapal Induk...
Iran: 2 Kapal Induk Nuklir AS Tak akan Berani Menyerang!
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved