Mengenal Vanuatu, Negara Kecil yang Selalu Usik Indonesia soal Papua Barat
loading...
A
A
A
JAKARTA - Republik Vanuatu , negara kecil di Pasifik, kembali mengusik Indonesia di Majelis Umum PBB. Negara itu menyuarakan pelanggaran hak asasi manusia (HAM) terhadap penduduk asli Papua Barat , namun menutup mata soal gerakan separatisme di sana.
Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Bob Loughman, dalam pidatonya dalam sidang ke-76 Majelis Umum PBB (UNGA) mengatakan kepada PBB tentang kurangnya kemajuan dalam HAM di Papua Barat.
Menurut Loughman penduduk asli Papua Barat terus menderita pelanggaran HAM di bawah pemerintahan Indonesia.
"Sampai saat ini hanya ada sedikit kemajuan di bidang ini," kata Loughman.
"Saya berharap masyarakat internasional, melalui proses yang dipimpin PBB, memperhatikan masalah ini dengan serius dan menanganinya dengan adil."
Pernyataan PM Vanuatu langsung direspons tegas oleh diplomat muda Indonesia, Sindy Nur Fitri. Sindy mempertanyakan pemahaman Vanuatu tentang HAM.
"Vanuatu mencoba mengesankan dunia dengan apa yang disebut kepeduliannya terhadap masalah HAM," kata Sindy
"Kenyataannya, versi HAM mereka dipelintir dan tidak disebutkan tindakan teror yang tidak manusiawi dan keji yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata," ujarnya.
"Vanuatu sengaja menutup mata ketika kelompok kriminal separatis bersenjata ini membunuh perawat, petugas kesehatan, guru, pekerja bangunan, dan aparat penegak hukum," tegasnya.
Perdana Menteri (PM) Vanuatu, Bob Loughman, dalam pidatonya dalam sidang ke-76 Majelis Umum PBB (UNGA) mengatakan kepada PBB tentang kurangnya kemajuan dalam HAM di Papua Barat.
Menurut Loughman penduduk asli Papua Barat terus menderita pelanggaran HAM di bawah pemerintahan Indonesia.
"Sampai saat ini hanya ada sedikit kemajuan di bidang ini," kata Loughman.
"Saya berharap masyarakat internasional, melalui proses yang dipimpin PBB, memperhatikan masalah ini dengan serius dan menanganinya dengan adil."
Pernyataan PM Vanuatu langsung direspons tegas oleh diplomat muda Indonesia, Sindy Nur Fitri. Sindy mempertanyakan pemahaman Vanuatu tentang HAM.
"Vanuatu mencoba mengesankan dunia dengan apa yang disebut kepeduliannya terhadap masalah HAM," kata Sindy
"Kenyataannya, versi HAM mereka dipelintir dan tidak disebutkan tindakan teror yang tidak manusiawi dan keji yang dilakukan oleh kelompok kriminal separatis bersenjata," ujarnya.
"Vanuatu sengaja menutup mata ketika kelompok kriminal separatis bersenjata ini membunuh perawat, petugas kesehatan, guru, pekerja bangunan, dan aparat penegak hukum," tegasnya.