Taliban Berkuasa, Tukang Pangkas Rambut Menderita

Rabu, 22 September 2021 - 11:36 WIB
loading...
Taliban Berkuasa, Tukang...
Tukang pangkas rambut di Afghanistan mengalami penurunan pendapatan yang drastis setelah Taliban berkuasa. Foto/Al Arabiya
A A A
KABUL - Quiff, mohawk, dan crew cut adalah gaya rambut yang biasa digunakan Nader Shah untuk ditata oleh pria muda yang sadar akan citra di kota terbesar ketiga di Afghanistan , Herat.

Tetapi sejak Taliban berkuasa pada pertengahan Agustus, warga Afghanistan memiliki sedikit uang untuk dicadangkan dan takut dihukum karena memotong rambut pendek atau modis.

"Sebelumnya, orang-orang datang dan meminta gaya rambut yang berbeda, tapi sekarang tidak seperti itu lagi," kata Shah (24) di toko pangkas rambutnya, dengan cermin menutupi setiap dinding.

"Sekarang mereka patah hati," imbuhnya seperti dikutip dari France24, Rabu (22/9/2021).

Selama masa kekuasaan pertama Taliban dari tahun 1996 hingga 2001, kelompok garis keras ini melarang gaya rambut flamboyan dan memaksa pria menumbuhkan janggut.

Setelah mereka digulingkan, bercukur bersih sering dianggap sebagai tanda modernitas, termasuk di kota barat Herat yang relatif kosmopolitan.

"Sekarang orang datang ke sini dan mereka hanya meminta potongan sederhana," ungkap Shah.

"Mereka juga tidak mencukur janggut mereka, jadi itu masalah sekarang," sambungnya.



Tukang pangkas rambut itu, yang telah berkecimpung dalam bisnis selama 15 tahun setelah memulai sebagai magang muda, mengatakan penurunan telah menyebabkan pendapatan hariannya anjlok dari USD15 atau sekitar Rp213 ribu menjadi antara Rp71 ribu hingga Rp99 ribu.
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Berita Terkait
Taliban Eksekusi 4 Pria...
Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak
Kenapa Bendera Timnas...
Kenapa Bendera Timnas Afghanistan Tidak Diganti Bendera Taliban di Event Internasional?
Rusia Hapus Taliban...
Rusia Hapus Taliban dari Daftar Teroris, Afghanistan Perluas Kerja Sama
Tak Tiru Ukraina, Taliban...
Tak Tiru Ukraina, Taliban Tidak Akan Tawarkan Mineral Langka ke AS
Senator Top AS: Ukraina...
Senator Top AS: Ukraina Bisa Lebih Buruk daripada Afghanistan
5 Negara Korup dengan...
5 Negara Korup dengan Militer Terlemah, Nomor 1 dan 4 Berpenduduk Mayoritas Muslim
Perang 2 Negara Muslim...
Perang 2 Negara Muslim Makin Panas, Tentara Pakistan dan Afghanistan Baku Tembak di Perbatasan
Dokumen Rahasia Ungkap...
Dokumen Rahasia Ungkap Perburuan Hitler oleh CIA di Amerika Selatan
Miris! Dokter Spesialis...
Miris! Dokter Spesialis Jantung Gadungan Buka Praktik, 7 Pasien Tewas Pasca-Operasi
Rekomendasi
Gokil, Harga Emas Diramal...
Gokil, Harga Emas Diramal Tembus Rp2,1 Juta per Gram
Kronologi Mantan Artis...
Kronologi Mantan Artis Drama Kolosal Sekar Arum Ditangkap terkait Uang Palsu
Drama Adu Penalti! Arab...
Drama Adu Penalti! Arab Saudi Singkirkan Juara Bertahan Jepang di Piala Asia U-17
Berita Terkini
China Paksa Warga yang...
China Paksa Warga yang Memiliki Berat Badan di Bawah 50 Kg untuk Tetap Di rumah, Ada Apa Gerangan?
3 jam yang lalu
Negara Eropa Timur Ini...
Negara Eropa Timur Ini Undang 150.000 Pekerja Migran Asal Pakistan
5 jam yang lalu
Senjata Makan Tuan!...
Senjata Makan Tuan! Tentara Israel Injak Ranjau Darat yang Dipasang Kawannya Sendiri
6 jam yang lalu
Meski Mesra dengan Putin,...
Meski Mesra dengan Putin, 3 Alasan Donald Trump Perpanjang Sanksi untuk Rusia selama 12 Bulan
7 jam yang lalu
Pengantin Pria India...
Pengantin Pria India Kawin Lari dengan Calon Ibu Mertuanya Hanya 9 Hari Sebelum Pernikahannya
8 jam yang lalu
AS Bukan Lagi Penguasa...
AS Bukan Lagi Penguasa dan Pemimpin NATO, Siapa Penggantinya?
9 jam yang lalu
Infografis
3 Alasan Taliban Afghanistan...
3 Alasan Taliban Afghanistan Sangat Siap untuk Serang Israel
Copyright ©2025 SINDOnews.com All Rights Reserved